Pengobatan Batu Ginjal di Penang

Saluran kemih manusia dimulai dari ginjal, organ yang berfungsi menyaring zat-zat sisa dari darah dan mengeluarkannya sebagai urine melalui ureter. Ureter mengalirkan urine ke kandung kemih, tempat urine ditampung sebelum dikeluarkan melalui uretra. Uretra bermuara pada alat kelamin pria dan wanita.

Batu ginjal terbentuk akibat penumpukan zat sisa seperti kalsium dan asam urat dalam ginjal. Batu yang berukuran kecil sering kali keluar dari tubuh secara alami melalui urine tanpa menimbulkan gejala. Namun, batu yang lebih besar dapat menyumbat ginjal atau ureter, menyebabkan gejala yang mengganggu.

Gejala batu ginjal meliputi nyeri di pinggang dan perut, darah pada urine, urine berbau tidak sedap, urine keruh, dan demam jika disertai infeksi bakteri.

Untuk menentukan penanganan yang sesuai, dokter biasanya melakukan analisis urine, pemeriksaan foto rontgen perut, USG, atau CT-scan jika diperlukan.

Untuk mengobati batu ginjal, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan tindakan / teknik operasi sebagai berikut:

Konsumsi obat-obatan sesuai petunjuk dokter

Pro: Penggunaan obat-obatan anti-nyeri efektif dalam mengurangi rasa sakit yang mengganggu akibat batu ginjal. Selain itu, obat golongan alpha-blocker kini tersedia untuk membantu merelaksasi otot-otot di saluran ureter, sehingga memperlancar proses pengeluaran batu ginjal berukuran kecil melalui urine tanpa perlu tindakan operasi.

Selengkapnya

Con: Tidak semua kasus batu ginjal dapat ditangani dengan obat-obatan. Batu ginjal berukuran besar atau yang menyebabkan komplikasi seperti infeksi atau penyumbatan aliran urine (retensi urine) memerlukan tindakan lebih invasif, seperti ESWL atau operasi.

Lama masa pemulihan: Durasi dan frekuensi penggunaan obat akan ditentukan oleh dokter berdasarkan pemeriksaan terhadap kondisi batu ginjal pasien.

ESWL

Pro: ESWL atau extracorporeal shock wave lithotripsy, yang dikenal masyarakat sebagai “prosedur tembak,” menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasound) untuk menghancurkan batu ginjal dari luar tubuh. Dokter akan mengarahkan alat ke perut pasien untuk menghasilkan getaran kuat yang memecahkan batu ginjal menjadi serpihan kecil yang dapat keluar melalui urine.

Prosedur ini tidak invasif seperti operasi, sehingga memiliki risiko yang relatif lebih rendah.

Selengkapnya

Con: ESWL tidak selalu efektif untuk semua jenis batu ginjal, terutama batu yang berukuran lebih besar yang biasanya membutuhkan tindakan operasi. Selain itu, beberapa pasien mungkin memerlukan sesi ESWL tambahan untuk menghancurkan batu sepenuhnya.

Efek samping yang dapat terjadi setelah ESWL meliputi memar di area perut atau punggung, kram, perdarahan pada urine, serta ketidaknyamanan akibat serpihan batu yang melewati saluran kemih.

Lama masa pemulihan: Pasien umumnya bisa langsung pulang setelah menjalani prosedur ESWL tanpa perlu rawat inap. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, pasien mungkin disarankan untuk menginap satu malam di rumah sakit untuk pemantauan lebih lanjut.

Ureteroscopy

Pro: Dalam prosedur ini, dokter menggunakan alat yang disebut ureteroscope, yaitu teleskop dengan kamera di ujungnya, yang dimasukkan melalui alat kelamin pasien untuk mencapai kandung kemih, ureter, dan ginjal. Alat ini memungkinkan dokter menghancurkan batu ginjal menjadi serpihan kecil sehingga dapat dikeluarkan melalui urine.

Prosedur ini juga memungkinkan dokter untuk memasang stent di ureter pasien, yang berfungsi sebagai penyangga untuk memastikan serpihan batu mengalir keluar dengan lancar. Karena bukan merupakan pembedahan, prosedur ini memiliki resiko yang lebih rendah dan proses pemulihan yang lebih cepat.

Selengkapnya

Con: Prosedur ureteroscopy biasanya hanya efektif untuk kasus batu ginjal yang berukuran tidak terlalu besar. Selain itu, tindakan ini juga tetap memiliki resiko yang mungkin terjadi seperti infeksi, perdarahan, dan penyempitan ureter setelah tindakan.

Lama masa pemulihan: Ureteroscopy membutuhkan pembiusan total. Oleh karena itu, pasien biasanya membutuhkan rawat inap selama 1-2 malam di rumah sakit untuk proses pemulihan.

Operasi PCNL

Pro: Operasi PCNL (percutaneous nephrolithonomy) dilakukan oleh dokter dengan cara membuat sayatan berukuran sekitar 1 cm di punggung pasien. Melalui sayatan kecil tersebut, dokter akan memasukkan suatu alat dengan kamera di ujungnya untuk mencapai ginjal dan mengambil batu. Bila batu agak besar, batu akan dipecah terlebih dahulu oleh alat tersebut sebelum dikeluarkan.

Prosedur ini merupakan standar utama untuk mengatasi kasus batu ginjal yang terlalu besar untuk obat-obatan, ESWL, dan ureteroscopy. Bekas luka yang dihasilkan berukuran kecil dan penyembuhan paska operasi akan berjalan lebih cepat bila dibandingkan dengan pembedahan terbuka.

Selengkapnya

PCNL memiliki sifat yang kurang invasif dibandingkan dengan pembedahan terbuka, namun tetap bersifat invasif. Beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain infeksi, perdarahan, cedera pada organ sekitar ginjal, serta kemungkinan kegagalan dalam mengambil batu yang mengharuskan operasi diganti dengan pembedahan terbuka.

Lama masa pemulihan: Setelah menjalani prosedur PCNL, pasien biasanya memerlukan rawat inap selama 3-4 malam di rumah sakit.

Operasi atau pembedahan terbuka

Pro: Dokter akan membuat sayatan besar di perut atau pinggang pasien saat pembedahan terbuka. Melalui sayatan tersebut, batu ginjal yang berukuran sangat besar atau yang posisinya sulit dijangkau dengan metode lain dapat dikeluarkan.

Tindakan ini jarang dilakukan karena merupakan metode yang paling invasif. Namun, pembedahan terbuka biasanya diperlukan untuk kasus batu ginjal yang sulit dan tidak dapat diatasi dengan metode lain.

Selengkapnya

Con: Pembedahan terbuka sangat invasif, sehingga masa pemulihan setelah operasi biasanya lebih lama. Bekas luka yang dihasilkan lebih besar, dan rasa nyeri setelah operasi pun lebih berat.

Lama masa pemulihan: Setelah menjalani pembedahan terbuka, pasien umumnya memerlukan rawat inap sekitar 5-6 malam di rumah sakit. Durasi ini bisa bervariasi antar pasien, tergantung kondisi masing-masing.

Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter internis (sub. ginjal).

//
Tim Opsi Medis! Wisata medis terbaik di Malaysia yang siap membantu Anda sepanjang jalan.
Halo kak, bisa kami bantu?