Aneurisma Aorta: Gejala, Risiko, Pemeriksaan & Pengobatan | OPSI Medis
Penyakit JantungJenis Penyakit JantungAneurisma Aorta

Aneurisma Aorta: Gejala, Risiko, Pemeriksaan, & Pilihan Pengobatan

Aneurisma aorta adalah pelebaran abnormal pada pembuluh darah aorta—pipa utama yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Kondisi ini sering tanpa gejala hingga berpotensi pecah dan mengancam nyawa. Pemahaman faktor risiko (terutama merokok & hipertensi), skrining yang tepat, serta terapi modern seperti endovascular repair (EVAR/TEVAR) sangat krusial untuk mencegah komplikasi fatal. Panduan ini menyajikan tinjauan menyeluruh bagi pasien Indonesia, termasuk rujukan pusat jantung di Kuala Lumpur dan Penang.

Konsultasi Cepat via WhatsApp
Aneurisma Aorta

Apa Itu Aneurisma Aorta?

Aneurisma aorta adalah pelebaran aorta yang melebihi 50% diameter normal segmen tersebut. Pelebaran terjadi akibat kelemahan dinding pembuluh (degenerasi media), dipengaruhi usia, tekanan darah tinggi, peradangan, dan faktor genetik. Aneurisma dapat tumbuh perlahan selama bertahun-tahun; risiko pecah meningkat seiring bertambahnya ukuran dan laju pertumbuhan. Pecahnya aneurisma menyebabkan perdarahan internal masif yang membutuhkan tindakan segera.

Penting dibedakan dari diseksi aorta, yaitu robekan lapisan dalam dinding aorta yang membuat darah mengalir di antara lapisan (false lumen). Keduanya dapat berkaitan namun mekanismenya berbeda dan penanganannya spesifik.

Jenis Aneurisma Aorta: AAA vs TAA

Aneurisma Aorta Abdominal (AAA)

Terjadi pada aorta perut, biasanya di bawah arteri ginjal (infrarenal). AAA paling sering ditemukan pada pria berusia ≥65 tahun, terutama perokok aktif/eks perokok. Sebagian besar kasus tidak bergejala dan ditemukan saat USG atau CT untuk evaluasi lain.

Aneurisma Aorta Torakal (TAA)

Terjadi pada aorta bagian dada (asendens, arkus, atau desendens). TAA lebih terkait hipertensi, kelainan jaringan ikat (Marfan, Loeys–Dietz), bikuspid aorta, atau riwayat bedah jantung. Gejala dapat berupa nyeri dada/punggung, suara serak (kompresi saraf laringeus), atau disfagia.

Faktor Risiko yang Meningkatkan Aneurisma

  • Usia lanjut (≥65 tahun) dan jenis kelamin pria (AAA lebih sering pada pria).
  • Kebiasaan merokok: faktor risiko terkuat untuk AAA; mempercepat pertumbuhan.
  • Hipertensi: meningkatkan stres dinding aorta dan laju pelebaran. Baca: Hipertensi & Penyakit Jantung.
  • Dislipidemia dan aterosklerosis.
  • Riwayat keluarga aneurisma aorta, kelainan jaringan ikat (Marfan, Ehlers–Danlos), bikuspid aorta.
  • Infeksi atau peradangan (aneurisma mycotic, vaskulitis) — lebih jarang.

Gejala Aneurisma Aorta

Kebanyakan pasien tanpa gejala hingga aneurisma cukup besar atau menekan struktur sekitar.

  • AAA: denyutan di perut, rasa penuh/kembung, nyeri perut atau punggung bawah yang tumpul dan menetap.
  • TAA: nyeri dada/punggung bagian atas, suara serak, batuk, sesak, atau kesulitan menelan.
  • Gejala sistemik: kelelahan, penurunan berat badan pada aneurisma inflamasi jarang terjadi.

Nyeri dada/punggung mendadak dan hebat pada penderita hipertensi/usia lanjut perlu dicurigai sebagai kegawatan aorta. Lihat juga: Nyeri Dada: Darurat atau Bukan?.

Tanda Aneurisma Pecah (Darurat Medis)

  • Nyeri perut/punggung sangat hebat, tiba-tiba, sering menjalar ke selangkangan/punggung bawah.
  • Tekanan darah menurun, pingsan/nyaris pingsan, kulit dingin/berkeringat (syok).
  • Perut membesar/terasa berdenyut kuat (pada AAA besar).
  • Untuk TAA: nyeri dada tajam, sesak berat, kelemahan satu sisi tubuh atau gejala saraf bila terjadi komplikasi ke pembuluh otak.

Bila gejala di atas terjadi, segera ke UGD terdekat. Penanganan cepat menyelamatkan nyawa.

Skrining & Siapa yang Perlu Diperiksa?

Skrining bertujuan menemukan aneurisma sebelum menimbulkan gejala atau pecah. Rekomendasi umum (dapat berbeda antarpanduan):

  • USG abdomen satu kali untuk pria usia ≥65 tahun yang pernah merokok.
  • Pertimbangkan skrining pada pria/wanita ≥65 tahun dengan riwayat keluarga AAA.
  • Untuk TAA, pertimbangkan CT/MRI bila ada sindrom jaringan ikat, katup aorta bikuspid, atau diameter aorta yang membesar pada echo.

Pemeriksaan Penunjang: Dari USG hingga CT Angiografi

  • USG Abdomen: metode andal & murah untuk deteksi dan pemantauan AAA; mengukur diameter dan laju pertumbuhan.
  • CT Angiography (CTA): standar untuk perencanaan tindakan (EVAR/TEVAR); menilai anatomi leher aneurisma, cabang pembuluh, trombus mural.
  • MRI/MRA: alternatif tanpa radiasi/kontras iodin; berguna pada pemantauan TAA kronik dan pasien alergi kontras.
  • Echo Transesofageal (TEE): bermanfaat pada TAA asendens/arkus, terutama bila kualitas CTA terbatas atau saat tindakan.
  • Laboratorium & Risiko Kardiovaskular: profil lipid, gula darah, fungsi ginjal; evaluasi hipertensi & kebiasaan merokok.

Pengobatan Aneurisma Aorta: Obat, EVAR/TEVAR, & Bedah Terbuka

Pemilihan terapi tergantung ukuran aneurisma, lokasi, kecepatan membesar, anatomi, usia, komorbid, dan preferensi pasien (setelah edukasi). Prinsip umum:

Pendekatan Indikasi Umum Keterangan
Manajemen Medis AAA <5,0–5,5 cm (pria), AAA <5,0 cm (wanita); TAA <5,5–6,0 cm (lokasi/etiologi tertentu berbeda) Kontrol tekanan darah (beta blocker/ARB), statin, berhenti merokok, kontrol gula/kolesterol, serta pemantauan berkala (USG/CTA/MRI).
EVAR (Endovascular Aneurysm Repair) AAA dengan anatomi cocok (leher aneurisma memadai) Stent-graft dimasukkan melalui pembuluh paha; pemulihan lebih cepat, risiko awal lebih rendah, namun perlu surveillance jangka panjang (kebocoran endoleak).
TEVAR (Thoracic Endovascular Aortic Repair) TAA desendens/arkus terpilih, diseksi komplikasi Minimal invasif; evaluasi cabang besar (subklavia/karotis) penting. Follow-up imaging terstruktur wajib.
Bedah Terbuka Ukuran di atas ambang tindakan tetapi anatomi tidak cocok untuk EVAR/TEVAR, usia muda tertentu, atau kecurigaan infeksi Ganti segmen aorta dengan graft sintetis. Morbiditas awal lebih tinggi, tetapi durabilitas jangka panjang sangat baik.

Ambang ukuran tindakan dan strategi dapat berbeda berdasarkan lokasi (asendens/arkus/desendens/infrarenal), etiologi (genetik vs degeneratif), dan panduan terbaru. Keputusan harus melalui diskusi Heart–Aorta Team.

Kontrol & Pemantauan Jangka Panjang

  • Kontrol tekanan darah ketat: target individual, sering menggunakan beta blocker/ARB; hindari lonjakan tekanan.
  • Berhenti merokok total — langkah paling berdampak untuk memperlambat pertumbuhan aneurisma.
  • Statin & kontrol lipid untuk menekan progresi aterosklerosis.
  • Jadwal imaging: AAA 3,0–3,9 cm (USG tiap 2–3 th), 4,0–4,9 cm (tiap 6–12 bln), ≥5,0 cm (lebih sering/pertimbangkan tindakan). TAA mengikuti protokol CT/MRI sesuai lokasi & etiologi.
  • Pasca EVAR/TEVAR: CTA/MRA serial (mis. 1, 6, 12 bulan lalu tahunan) untuk mendeteksi endoleak/pergeseran stent.

Hindari angkat beban berat yang meningkatkan tekanan intratorakal/abdominal mendadak. Tetap lakukan aktivitas aerobik ringan–sedang yang aman dan konsisten. Bila muncul nyeri mendadak atau gejala baru, segera evaluasi.

Mengapa Berobat Aneurisma Aorta ke Malaysia?

  • Tim bedah vaskular & kardiotoraks berpengalaman, dengan dukungan anestesi & ICU modern.
  • Fasilitas imaging lengkap (CTA multiphasic, MRA, TEE) untuk pemetaan detail dan tindak lanjut.
  • Opsi tindakan minimal invasif (EVAR/TEVAR) serta bedah terbuka sesuai indikasi, diputuskan oleh Heart–Aorta Team.
  • Layanan pasien internasional berbahasa Indonesia, waktu tunggu singkat, dan biaya kompetitif.
Biaya Pengobatan Jantung di Malaysia (RM & IDR)

Rumah Sakit Rujukan Aneurisma Aorta

Northern Heart Hospital Penang

Northern Heart Hospital Penang

Pusat kardiovaskular dengan layanan EVAR/TEVAR terpilih, Cath Lab, TEE, CTA, dan tim vascular–thoracic terkoordinasi untuk aneurisma abdominal & torakal.

Profil Northern Heart Hospital
CVSKL Kuala Lumpur

CVSKL Kuala Lumpur

Pusat jantung tersier dengan layanan aorta komprehensif: evaluasi CTA/CMR, TEE, TEVAR, dan bedah aorta terbuka pada kasus-kasus terpilih.

Profil CVSKL Kuala Lumpur
Layanan OPSI Medis

Layanan OPSI Medis untuk Aneurisma Aorta

OPSI Medis membantu kurasi dokter vaskular/kardiotoraks, menyusun rencana evaluasi (CTA/MRA, TEE, tes darah), estimasi biaya (IDR & RM), koordinasi jadwal tindakan (EVAR/TEVAR atau bedah), dan pendampingan administrasi berbahasa Indonesia.

  • Second opinion cepat untuk menilai kelayakan EVAR/TEVAR.
  • Penjelasan komprehensif mengenai risiko–manfaat tiap opsi.
  • Jalur follow-up imaging terstruktur pasca-tindakan.
Konsultasi via WhatsApp

FAQ: Pertanyaan Populer tentang Aneurisma Aorta

1) Apakah aneurisma aorta selalu perlu operasi?

Tidak. Aneurisma kecil sering cukup dipantau berkala sambil mengontrol faktor risiko. Operasi atau EVAR/TEVAR dipertimbangkan saat ukuran/laju pertumbuhan melewati ambang atau ada gejala.

2) Berapa ukuran yang dianggap perlu tindakan?

Secara umum: AAA pria ≥5,5 cm, wanita sekitar ≥5,0 cm; TAA bervariasi menurut lokasi/etiologi (sering ≥5,5–6,0 cm). Keputusan individual berdasarkan anatomi & risiko.

3) Mana yang lebih baik: EVAR/TEVAR atau bedah terbuka?

EVAR/TEVAR minimal invasif dengan pemulihan cepat, tetapi perlu follow-up ketat untuk endoleak. Bedah terbuka lebih invasif namun sangat tahan lama. Pilihan tergantung anatomi, usia, komorbid, dan preferensi.

4) Bisakah aneurisma mengecil dengan obat?

Obat tidak mengecilkan aneurisma, namun mengendalikan pertumbuhan dengan menurunkan tekanan dinding (kontrol tekanan darah, berhenti merokok, statin) dan mengurangi risiko komplikasi.

5) Seberapa sering saya perlu kontrol imaging?

Tergantung diameter & lokasi. AAA kecil tiap 2–3 tahun; menengah tiap 6–12 bulan; besar lebih sering. Pasca EVAR/TEVAR biasanya 1, 6, 12 bulan, lalu tahunan.

6) Apa bedanya aneurisma dengan diseksi aorta?

Aneurisma adalah pelebaran pembuluh, sedangkan diseksi adalah robekan lapisan dalam aorta yang membentuk saluran palsu. Keduanya butuh penanganan berbeda.

7) Bisakah saya berolahraga?

Olahraga aerobik ringan–sedang umumnya aman. Hindari angkat beban berat/menahan napas (Valsalva). Ikuti anjuran dokter sesuai ukuran aneurisma.

8) Tanda-tanda pecah aneurisma apa saja?

Nyeri perut/punggung dada mendadak hebat, pingsan, kulit pucat/berkeringat, tekanan darah turun. Ini darurat medis—segera ke UGD.

9) Apakah aneurisma bisa terjadi pada usia muda?

Bisa, terutama pada kelainan genetik (Marfan, Loeys–Dietz) atau bikuspid aorta. Skrining keluarga & pemantauan ketat dibutuhkan.

10) Mengapa berobat ke Malaysia?

Tim aorta berpengalaman, fasilitas imaging lengkap, opsi EVAR/TEVAR dan bedah terbuka, layanan pasien internasional, serta biaya kompetitif.

Perlu Second Opinion untuk Aneurisma Aorta?

OPSI Medis bantu atur evaluasi, opsi tindakan (EVAR/TEVAR/bedah), estimasi biaya (IDR & RM), dan pendampingan di Kuala Lumpur & Penang.

//
Tim OPSI Medis! Wisata medis terbaik di Malaysia yang siap membantu Anda sepanjang jalan.
Halo kak, bisa kami bantu?