Jantung Bawaan pada Anak: Jenis, Gejala, Pemeriksaan, & Pengobatan
Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah kelainan struktur atau fungsi jantung yang sudah ada sejak lahir. Spektrumnya luas—mulai dari lubang kecil antar bilik yang dapat sembuh sendiri, hingga kelainan kompleks yang memerlukan operasi bertahap. Deteksi dini, penilaian komprehensif, serta tatalaksana oleh tim kardiologi anak dan bedah jantung pediatrik sangat menentukan kualitas hidup jangka panjang anak.
Konsultasi Cepat via WhatsApp
Apa Itu Penyakit Jantung Bawaan (PJB)?
PJB adalah kelainan struktur jantung dan/atau pembuluh darah besar yang terjadi selama perkembangan janin. Contohnya: lubang pada dinding antar bilik (VSD) atau serambi (ASD), saluran duktus arteriosus yang tidak menutup (PDA), penyempitan katup, hingga kelainan kompleks seperti Tetralogy of Fallot (TOF) atau transposition of the great arteries (TGA). Sebagian PJB ringan tidak memerlukan tindakan, namun PJB sedang–berat butuh intervensi kateter atau operasi untuk mengoptimalkan aliran darah dan oksigen.
Sebagian bayi dengan PJB bisa tampak sehat di awal, sehingga skrining neonatal (oksimetri) dan evaluasi gejala penting untuk mencegah keterlambatan diagnosis.
Jenis & Klasifikasi PJB yang Sering Ditemui
1) Defek Sekat (Shunt Kiri–Kanan)
- ASD (Atrial Septal Defect): lubang antar serambi; dapat menyebabkan pembesaran sisi kanan dan aritmia di usia dewasa bila tidak ditangani.
- VSD (Ventricular Septal Defect): lubang antar bilik; kecil kadang menutup sendiri, besar dapat menyebabkan gagal tumbuh dan gagal jantung.
- PDA (Patent Ductus Arteriosus): saluran fetal yang tidak menutup; dapat memicu napas cepat dan gagal tumbuh.
2) Kelainan Sianotik / Obstruktif
- Tetralogy of Fallot (TOF): kombinasi empat kelainan; gejala biru (sianosis), serangan hipoksia.
- TGA: posisi arteri besar tertukar; membutuhkan tindakan segera pada neonatal.
- Koarktasio Aorta / Stenosis Katup: penyempitan yang menghambat aliran; dapat memicu hipertensi atau gagal jantung.
Pada beberapa PJB kompleks, tata laksana dilakukan bertahap sesuai usia dan kondisi anak, dengan evaluasi berkala oleh tim multidisiplin.
Gejala Jantung Bawaan pada Bayi & Anak
- Bayi: sulit menyusu, berkeringat saat menyusu, napas cepat/terengah, berat badan sulit naik, kulit kebiruan (sianosis) terutama bibir & ujung jari.
- Balita/Anak: cepat lelah saat bermain, nafas cepat, sering infeksi saluran napas, pertumbuhan lambat, keluhan dada berdebar.
- Episode biru: pada TOF saat menangis/aktif; butuh posisi jongkok/menekuk lutut untuk memperbaiki oksigenasi sementara.
Gejala bisa halus dan menyerupai masalah paru atau nutrisi. Evaluasi menyeluruh diperlukan untuk membedakan dari kondisi lain. Baca juga: Jantung Berdebar (Palpitasi) • Nyeri Dada • Sesak Napas & Bengkak Kaki.
Tanda Bahaya yang Memerlukan Penanganan Segera
- Sianosis menetap atau makin berat.
- Napas sangat cepat, tarikan dinding dada, atau henti napas sesaat.
- Minum susu sangat sedikit, muntah berulang, dehidrasi.
- Penurunan kesadaran, kejang.
- Nyeri dada hebat, pingsan (lebih jarang pada anak kecil, tetapi harus dievaluasi).
Jika muncul, segera ke IGD/UGD terdekat. Penundaan dapat berisiko pada keselamatan anak.
Penyebab & Faktor Risiko
- Genetik & Sindrom: misalnya Down syndrome (trisomi 21), DiGeorge (22q11.2), Turner—meningkatkan peluang ASD, VSD, AVSD, koarktasio, dll.
- Faktor maternal: diabetes maternal tidak terkontrol, rubella saat hamil, obat/alkohol tertentu, paparan zat kimia.
- Riwayat keluarga: PJB pada saudara kandung/ orang tua meningkatkan risiko.
Tidak semua PJB dapat dicegah, tetapi kontrol kesehatan ibu (imunisasi rubella, kontrol gula darah, hindari rokok/alkohol/obat berisiko) membantu menurunkan risiko.
Pemeriksaan untuk Menegakkan Diagnosis
- Skrining Oksimetri Pulsa Neonatal: mendeteksi saturasi oksigen rendah yang mencurigai PJB sianotik.
- Ekokardiografi (Echo) / Fetal Echo: standar emas menilai struktur & aliran. Lihat: Echo Jantung.
- EKG & Holter: mendeteksi irama dan beban bilik. Baca: Holter Monitoring & EKG.
- Foto Rontgen Dada: menilai ukuran jantung & aliran paru.
- CT/MRI Jantung: pemetaan anatomi kompleks dan pra-operasi. Lihat: CT Scan vs MRI Jantung.
- Kateter Jantung Diagnostik: pada kasus tertentu untuk pengukuran tekanan/oksigenasi dan rencana intervensi.
Pada bayi berisiko tinggi (riwayat keluarga, kelainan genetik, temuan USG antenatal), evaluasi lebih awal sangat dianjurkan. Penentuan waktu intervensi mempertimbangkan berat badan, gejala, serta dampak PJB terhadap tumbuh kembang.
Pilihan Pengobatan: Obat, Kateter Intervensi & Operasi
1) Obat & Dukungan
- Diuretik untuk gejala kongesti; ACE inhibitor/beta-blocker pada kasus tertentu.
- Obat pengencer darah pada kelainan spesifik (sesuai indikasi dokter).
- Dukungan nutrisi (kalori tinggi), suplementasi, & terapi menelan/menyusu bila diperlukan.
Obat ditentukan dokter anak/kardiolog anak setelah evaluasi menyeluruh. Artikel ini hanya bersifat edukasi.
2) Kateter Intervensi (Minim Invasif)
- Penutupan ASD/VSD/PDA dengan device: melalui pembuluh paha; memperpendek rawat inap.
- Balloon valvuloplasty/angioplasty/stenting: untuk stenosis katup/pembuluh.
3) Operasi Jantung Pediatrik
- Perbaikan defek (patch VSD/ASD), ligasi PDA.
- Rekonstruksi katup/pembuluh dan perbaikan kelainan kompleks (mis. TOF repair).
- Pendekatan bertahap pada PJB kompleks tertentu sesuai protokol pusat jantung.
Keputusan terapi dibuat oleh Heart Team pediatrik (kardiolog anak, ahli bedah jantung anak, anestesi pediatrik, intensivis, perawat spesialis) dengan mempertimbangkan keselamatan, kualitas hidup, dan rencana tindak lanjut jangka panjang.
Hidup dengan PJB: Tumbuh Kembang, Sekolah, & Remaja
- Pemantauan berkala: jadwal echo/klinik sesuai tingkat risiko; waspadai aritmia, tekanan paru, fungsi katup.
- Gizi & pertumbuhan: sesuaikan asupan kalori; pantau berat/tinggi; konsultasi gizi bila perlu.
- Aktivitas fisik: rata-rata anak dengan PJB ringan dapat olahraga sesuai toleransi; pembatasan individual untuk PJB sedang–berat.
- Pencegahan endokarditis: kebersihan gigi mulut, tindakan profilaksis antibiotik pada prosedur tertentu (sesuai panduan dokter).
- Transisi ke dewasa: saat remaja, rencanakan transisi ke klinik Adult Congenital Heart Disease (ACHD) agar perawatan berkelanjutan.
Dukungan psikososial—edukasi orang tua, konseling, dan koordinasi dengan sekolah—membantu anak beradaptasi optimal. Beberapa anak memerlukan program rehabilitasi jantung anak untuk meningkatkan kebugaran dan kepercayaan diri.
Mengapa Berobat PJB ke Malaysia?
- Tim kardiologi & bedah jantung anak berpengalaman dengan fasilitas ICU pediatrik.
- Teknologi canggih untuk echo 3D, CT/MRI jantung anak, dan intervensi kateter minim invasif.
- Protokol perawatan terstandar internasional, waktu tunggu singkat, biaya kompetitif.
- Dukungan pasien internasional berbahasa Indonesia, koordinasi keluarga, dan edukasi komprehensif.
Rumah Sakit Jantung Rujukan
Northern Heart Hospital Penang
Pusat kardiovaskular dengan layanan kateter intervensi anak, echo 3D, CT/MRI jantung pediatrik, dan tim bedah jantung anak untuk kasus PJB terpilih.
Profil Northern Heart Hospital
CVSKL Kuala Lumpur
Pusat jantung tersier dengan fasilitas cath lab pediatrik, ICU, dan layanan komprehensif PJB (diagnostik, intervensi, operasi) dengan pendekatan multidisiplin.
Profil CVSKL Kuala Lumpur
Layanan OPSI Medis untuk PJB Anak
OPSI Medis mendampingi keluarga dari konsultasi awal, penjadwalan echo/CT/MRI, estimasi biaya (IDR & RM), hingga koordinasi intervensi/operasi di pusat jantung pediatrik Malaysia. Tim kami menyiapkan edukasi pra–pasca tindakan dan rencana kontrol jangka panjang.
- Kurasi dokter kardiologi & bedah jantung anak sesuai kondisi.
- Pengaturan jadwal cepat & dukungan bahasa Indonesia.
- Second opinion dan rencana tindak lanjut yang jelas.
FAQ: Pertanyaan Populer tentang Jantung Bawaan pada Anak
1) Apakah semua PJB harus dioperasi?
Tidak. PJB kecil seperti sebagian VSD/ASD dapat menutup sendiri dan hanya dipantau. PJB sedang–berat memerlukan intervensi kateter atau operasi, sesuai evaluasi tim.
2) Kapan waktu terbaik melakukan tindakan?
Tergantung jenis PJB, gejala, dampak pada paru/tumbuh kembang, dan berat badan bayi. Dokter akan menentukan waktu optimal untuk keselamatan & hasil jangka panjang.
3) Apakah bayi dengan PJB boleh imunisasi lengkap?
Umumnya ya. Imunisasi justru penting untuk mencegah infeksi. Diskusikan jadwal individual terutama bila sedang dalam rencana operasi.
4) Apakah anak dengan PJB boleh berolahraga?
Mayoritas boleh aktif sesuai kondisi. Pembatasan khusus ditentukan dokter, terutama pada PJB yang memengaruhi aliran/tekanan paru atau berisiko aritmia.
5) Bagaimana peluang anak hidup normal?
Dengan deteksi dini, terapi modern, dan kontrol rutin, banyak anak PJB tumbuh aktif dan bersekolah normal. Perawatan jangka panjang tetap diperlukan.
6) Apakah PJB menurun dalam keluarga?
Risiko meningkat bila ada riwayat keluarga atau sindrom genetik. Konseling genetik dapat dipertimbangkan saat merencanakan kehamilan berikutnya.
7) Apa risiko operasi jantung anak?
Risiko bervariasi menurut jenis PJB, usia, berat badan, dan komorbid. Pusat jantung pediatrik berpengalaman memiliki protokol ketat untuk meminimalkan risiko.
8) Setelah tindakan, apakah masih perlu kontrol?
Ya. Kontrol berkala penting untuk memantau fungsi katup/bilik, aritmia, tekanan paru, dan kebutuhan tindakan lanjutan.
9) Apakah perlu antibiotik sebelum tindakan gigi?
Pada sebagian kondisi PJB atau pasca tindakan tertentu, profilaksis endokarditis dianjurkan. Ikuti saran dokter anak/kardiolog.
10) Mengapa berobat ke Malaysia?
Pusat jantung pediatrik berpengalaman, fasilitas lengkap, waktu tunggu singkat, biaya kompetitif, dan layanan pasien internasional berbahasa Indonesia.
Butuh Second Opinion untuk PJB Anak?
OPSI Medis bantu atur evaluasi, rencana tindakan (kateter/operasi), estimasi biaya (IDR & RM), dan pendampingan di pusat jantung pediatrik Malaysia.