Penyakit Jantung Koroner: Gejala, Pemeriksaan & Perawatan | OPSI Medis
Penyakit JantungJenis Penyakit JantungPenyakit Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner (PJK): Gejala, Pemeriksaan & Pilihan Perawatan

Penyakit jantung koroner terjadi saat arteri koroner menyempit karena plak aterosklerosis. Aliran darah ke otot jantung berkurang sehingga menimbulkan nyeri dada (angina), sesak, hingga serangan jantung. Halaman ini memandu Anda mengenali gejala, faktor risiko, pemeriksaan yang tepat, serta opsi terapi—mulai dari obat, stent, hingga operasi bypass.

Konsultasi Cepat via WhatsApp
Ilustrasi Prosedur Koroner & Kateterisasi

Ciri & Gejala Penyakit Jantung Koroner

Gejala Khas

  • Nyeri/tekanan di tengah dada seperti ditindih beban berat (angina) 5–15 menit.
  • Menjalar ke lengan kiri, rahang bawah, punggung, atau ulu hati.
  • Muncul saat aktivitas/stres, membaik saat istirahat.
  • Sering disertai keringat dingin, mual, atau sesak napas.

Gejala Atipikal

  • Rasa tidak nyaman di ulu hati seperti maag, kembung, cepat kenyang.
  • Kelelahan ekstrem, pusing, atau berdebar tanpa nyeri dada nyata.
  • Sesak pada aktivitas ringan/naik tangga, terutama lansia & wanita.

Baca juga: Ciri-ciri & Gejala Penyakit Jantung dan Nyeri Dada: Darurat atau Bukan?.

Faktor Risiko Utama

  • Hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi: merusak dinding pembuluh & percepat plak.
  • Merokok & alkohol berlebihan: meningkatkan inflamasi & kekentalan darah.
  • Obesitas & kurang aktivitas fisik: memicu sindrom metabolik.
  • Riwayat keluarga: risiko lebih tinggi bila kerabat tingkat pertama terkena dini.
  • Usia >40 & laki-laki: risiko meningkat; pada wanita naik tajam pascamenopause.

Skor Risiko & Evaluasi

Dokter menilai risiko 10 tahun (mis. SCORE/ASCVD) dari usia, tekanan darah, kolesterol, diabetes, riwayat merokok. Pada risiko menengah, skor kalsium koroner (CAC) membantu menentukan intensitas terapi pencegahan.

Kapan Harus ke UGD?

  • Nyeri dada hebat >10 menit, tidak hilang dengan istirahat/nitrat.
  • Nyeri menjalar + keringat dingin, mual, pusing hebat.
  • Sesak berat, pingsan, atau penurunan kesadaran.

Ini bisa menandakan serangan jantung. Segera ke UGD untuk EKG & troponin darurat.

Pemeriksaan untuk Menegakkan Diagnosis

Pemilihan tes disesuaikan gejala & profil risiko. Berikut 5 pemeriksaan kunci pada penyakit jantung koroner:

  1. EKG spirograf & istirahat: mendeteksi iskemia/infark, aritmia pendamping. (Lihat EKG & Holter)
  2. Tes Darah (Troponin, Profil Lipid, HbA1c, Fungsi Ginjal): menilai kerusakan miokard & faktor risiko. (Lihat Tes Darah Jantung)
  3. Echo Jantung: menilai fungsi pompa, gangguan gerak dinding, dan penyakit katup. (Lihat Echo)
  4. CT Koroner / Treadmill Test: CT sangat baik rule-out stenosis bermakna; treadmill memicu iskemia. (Lihat Treadmill vs CT/Angiogram)
  5. Angiogram Koroner (Gold Standard): memetakan sumbatan akurat & memungkinkan tindakan stent bila perlu. (Lihat Panduan Angiogram)
Arteri Koroner Normal vs Tersumbat

Memahami Plak & Penyempitan Koroner

Plak kolesterol dapat stabil (kalsifikasi) atau vulnerable (rentan pecah). CT koroner melihat beban & tipe plak, sedangkan angiogram menentukan derajat penyempitan aliran. Pada stenosis borderline, pengukuran FFR/iFR saat angiogram membantu memutuskan perlunya stent. Tujuannya bukan hanya membuka sumbatan, tetapi juga menstabilkan plak dengan obat & perubahan gaya hidup agar kejadian berulang dapat dicegah.

Kombinasi penilaian anatomi (CT/angiogram) dan fungsional (FFR, treadmill, perfusi) memberi keputusan terapi yang paling akurat.

Pilihan Pengobatan: Dari Obat hingga Revaskularisasi

Terapi Medis Komprehensif

  • Anti-platelet: aspirin ± P2Y12 inhibitor sesuai indikasi klinis.
  • Penurun lipid: statin intensitas sedang–tinggi; tambah ezetimibe/PCSK9 bila target LDL-C belum tercapai.
  • Antiangina: beta-blocker, nitrat, CCB, ranolazine (sesuai gejala & kondisi).
  • Kontrol komorbid: ACEi/ARB/ARNI (hipertensi/gagal jantung); SGLT2 pada DM/GH terpilih.

Pemilihan & dosis obat harus ditetapkan dokter berdasarkan profil klinis. Konten ini bersifat edukasi.

Revaskularisasi: Stent vs Bypass

  • Stent (PCI): untuk lesi koroner bermakna dengan gejala persisten/iskemia signifikan.
  • Bypass (CABG): dipilih pada penyakit multi-vessel/left main/diabetes kompleks.
  • Alat bantu keputusan: FFR/iFR, IVUS/OCT saat angiogram untuk akurasi & optimasi hasil.

Lanjutkan membaca: Pasang Ring Jantung (Stent) dan Operasi Bypass Jantung.

Rehabilitasi & Perubahan Gaya Hidup

  • Rehabilitasi jantung terstruktur meningkatkan kapasitas fungsional & kepatuhan obat.
  • Diet DASH/Mediterranean, kurangi garam & lemak trans; perbanyak ikan, sayur, serat.
  • Olahraga aman 150 menit/minggu sesuai anjuran.
  • Berhenti merokok, batasi alkohol, kelola stres—lihat: Mengelola Stres.

Pencegahan Primer & Sekunder

Pencegahan Primer

  • Cek rutin tekanan darah, gula, lipid—lihat Kontrol Kolesterol, Diabetes & Hipertensi.
  • Berat badan ideal, tidur cukup, aktivitas fisik teratur.
  • Hentikan rokok; dukungan farmakoterapi & konseling meningkatkan keberhasilan.

Pencegahan Sekunder

  • Kepatuhan obat jangka panjang (anti-platelet, statin, dsb.).
  • Target LDL-C lebih ketat; kendalikan tekanan darah & HbA1c.
  • Rehabilitasi jantung & pemantauan gejala berulang (nyeri dada, sesak, berdebar).

Perkiraan Biaya di Malaysia

  • Paket evaluasi PJK: konsultasi, tes darah, EKG, echo, CT koroner/treadmill sesuai profil.
  • Angiogram + Stent: bergantung jumlah/jenis stent, penggunaan FFR/IVUS/OCT, dan lama rawat.
  • Operasi Bypass (CABG): bervariasi menurut jumlah graft, teknik, dan faktor risiko pasien.
Minta Estimasi Biaya (IDR & RM)

Mengapa Berobat Penyakit Jantung Koroner ke Malaysia

  • Cath Lab modern dengan FFR/iFR, IVUS/OCT, dan akses Hybrid Operating Theatre.
  • Tim kardiologi intervensi & bedah jantung berpengalaman internasional.
  • Biaya kompetitif, waktu tunggu singkat, dukungan pasien internasional berbahasa Indonesia.
Biaya Pengobatan Jantung di Malaysia (RM & IDR)

Rumah Sakit Rujukan Penyakit Jantung Koroner

Northern Heart Hospital Penang

Northern Heart Hospital Penang

Fokus kardiologi intervensi dengan Cath Lab canggih. Jalur cepat untuk evaluasi PJK, angiogram, dan pemasangan stent bagi pasien Indonesia.

Profil Northern Heart Hospital
CVSKL Kuala Lumpur

CVSKL Kuala Lumpur

Pusat jantung tersier dengan Hybrid OT dan tim kardiologi senior. Unggul untuk PJK kompleks, multi-vessel, dan pasien risiko tinggi.

Profil CVSKL Kuala Lumpur
Layanan OPSI Medis

Layanan OPSI Medis untuk Pasien PJK

Kami bantu menyusun urutan pemeriksaan efisien (darah, EKG, echo, CT, angiogram) dan menyiapkan rencana terapi (stent/CABG) bila dibutuhkan. Pendamping berbahasa Indonesia membantu administrasi, jadwal, dan komunikasi klinis.

  • Kurasi dokter intervensi & bedah sesuai anatomi/komorbid.
  • Estimasi biaya transparan (IDR & RM) dan opsi second opinion.
  • Koordinasi kontrol dan rehabilitasi jantung pascatindakan.
Konsultasi via WhatsApp

FAQ: Penyakit Jantung Koroner

1) Apa bedanya angina stabil dan tidak stabil?

Angina stabil dipicu aktivitas dan reda saat istirahat/obat; angina tidak stabil bisa muncul saat istirahat, lebih berat/sering—keadaan darurat karena risiko serangan jantung.

2) Jika CT koroner saya normal, apakah saya aman?

CT sangat baik menyingkirkan stenosis bermakna, tetapi kontrol faktor risiko tetap penting. Gejala berulang perlu evaluasi lanjutan.

3) Kapan saya butuh stent dibanding obat saja?

Stent dipertimbangkan bila stenosis bermakna dengan gejala persisten/iskemia signifikan. Pada beberapa kasus, terapi medis optimal sudah memadai.

4) Apakah bypass selalu lebih baik dari stent?

Tidak selalu. CABG unggul pada multi-vessel/left main/diabetes kompleks, sedangkan PCI tepat untuk lesi terpilih. Keputusan oleh tim jantung.

5) Bisakah PJK sembuh total?

Plak yang ada biasanya distabilkan/dikontrol progresinya dengan obat, gaya hidup, dan prosedur bila diperlukan—tujuannya mencegah kejadian berulang.

6) Apakah wanita memiliki gejala berbeda?

Sering lebih atipikal (lelah, gangguan cerna, sesak ringan). Simak: Perbedaan Gejala Pria vs Wanita.

7) Berapa lama pemulihan setelah stent?

Kebanyakan pasien pulang 1–2 hari dan kembali aktivitas ringan 3–7 hari, tergantung kompleksitas tindakan dan komorbid.

8) Apakah kolesterol tinggi pasti menyebabkan PJK?

Kolesterol tinggi adalah faktor penting, namun kombinasi faktor (merokok, hipertensi, diabetes, genetik) menentukan risiko total.

9) Apakah saya boleh olahraga?

Boleh dan dianjurkan setelah evaluasi. Mulai perlahan di program rehabilitasi jantung atau sesuai saran dokter.

10) Bagaimana mencegah serangan jantung berulang?

Patuh obat, target LDL-C ketat, berhenti merokok, diet & olahraga, serta tindak lanjut teratur. Laporkan gejala baru segera.

Perlu Second Opinion atau Rencana Stent/CABG?

OPSI Medis bantu atur evaluasi cepat, estimasi biaya (IDR & RM), dan rujukan ke pusat jantung terbaik di KL & Penang.

//
Tim OPSI Medis! Wisata medis terbaik di Malaysia yang siap membantu Anda sepanjang jalan.
Halo kak, bisa kami bantu?