Pacemaker & ICD: Indikasi, Prosedur, Risiko, Biaya & Pemulihan
Pacemaker dan ICD adalah perangkat implan kecil yang membantu mengatasi gangguan irama jantung (aritmia). Pacemaker menjaga detak tidak terlalu lambat, sementara ICD memantau ritme berbahaya dan memberikan kejut listrik bila terjadi ventricular tachycardia/fibrillation. Di halaman ini Anda akan menemukan indikasi, jenis alat (single/dual chamber, CRT), langkah pemasangan, kontrol & pemeliharaan, hidup dengan alat, perbandingan pacemaker vs ICD, estimasi biaya, serta rumah sakit rujukan di Malaysia.
Konsultasi Gratis via WhatsApp
Apa Itu Pacemaker & ICD?
Pacemaker adalah generator pulsa kecil yang ditanam di bawah kulit area dada. Kabel elektrode (lead) ditempatkan ke ruang jantung (atrium/ventrikel). Ketika detak terlalu lambat (bradikardia) atau ada jeda panjang, pacemaker memberikan stimulasi listrik agar jantung berdetak pada frekuensi aman. ICD (Implantable Cardioverter-Defibrillator) bekerja seperti “satpam” ritme: alat ini memantau irama setiap saat dan memberikan terapi anti-takikardia (ATP) atau defibrillation shock untuk mengakhiri aritmia mematikan. Banyak ICD modern juga memiliki kemampuan pacemaking dasar.
Di era sekarang, sistem implan semakin kecil, lebih awet baterainya, dan banyak yang MRI conditional—artinya bisa dilakukan MRI dengan protokol khusus. Penilaian awal yang cermat oleh ahli elektrofisiologi (EP) sangat penting untuk menentukan tipe perangkat yang paling tepat, apakah pacemaker konvensional, leadless pacemaker, ICD transvenous, subcutaneous ICD (S-ICD), atau terapi resinkronisasi jantung (cardiac resynchronization therapy, CRT).
Jenis Perangkat & Kapan Digunakan
Pacemaker
- Single chamber: satu lead (biasanya ventrikel kanan). Cocok untuk blok AV kronis tertentu atau fibrilasi atrium dengan respons ventrikel lambat.
- Dual chamber: dua lead (atrium & ventrikel) untuk mempertahankan sinkronisasi atrioventrikular—sering jadi standar pada blok AV derajat tinggi.
- Leadless pacemaker: kapsul kecil ditempatkan langsung di ventrikel kanan via kateter—tanpa kantong generator & tanpa kabel transvenous, mengurangi risiko infeksi/hematoma kantong.
- CRT-P (biventricular pacemaker): merangsang kedua ventrikel untuk memperbaiki sinkroni pada gagal jantung dengan left bundle branch block & fraksi ejeksi rendah.
ICD
- Transvenous ICD: satu/dua lead ke jantung untuk deteksi VT/VF, memberikan ATP atau kejut. Dapat berfungsi sebagai pacemaker.
- S-ICD: elektroda diletakkan di bawah kulit (bukan di dalam pembuluh/jantung). Cocok bila akses vena sulit atau risiko infeksi tinggi; tidak memberikan pacing permanen.
- CRT-D: kombinasi CRT dan ICD untuk pasien gagal jantung yang juga berisiko aritmia ventrikel mematikan.
| Aspek | Pacemaker | ICD |
|---|---|---|
| Tujuan utama | Mengatasi detak lambat (bradikardia), sinkroni AV/ventrikel | Mencegah kematian mendadak: deteksi & terapi VT/VF |
| Terapi yang diberikan | Pacing (stimulasi) | ATP, kejut defibrilasi, dan sering juga pacing |
| Varian | Single/dual, leadless, CRT-P | Transvenous, S-ICD, CRT-D |
| Kandidat tipikal | Blok AV derajat tinggi, sick sinus syndrome | Riwayat henti jantung, VT/VF, EF rendah dengan risiko tinggi |
Indikasi Medis: Kapan Alat Dibutuhkan?
Pacemaker (contoh umum)
- Blok AV derajat II Mobitz II atau derajat III dengan gejala (pusing, sinkop) atau bukti risiko tinggi.
- Sick sinus syndrome dengan bradikardia simptomatik atau jeda panjang.
- Bradikardia pasca-ablasi atau pascainfark yang persisten dengan gejala.
- Gagal jantung dengan LBBB dan EF rendah: kandidat CRT-P untuk resinkronisasi ventrikel.
ICD (contoh umum)
- Pencegahan sekunder: pernah mengalami henti jantung/VT-VF tanpa penyebab reversibel.
- Pencegahan primer: EF ≤ 35% meski terapi optimal (iskemik/non-iskemik) dengan gejala NYHA tertentu—berisiko kematian mendadak.
- Genetik/struktural: kardiomiopati aritmogenik, sindrom Brugada, LQTS, HCM dengan faktor risiko tinggi.
Evaluasi dilakukan oleh tim aritmia / elektrofisiologi. Penilaian termasuk EKG, Holter, Echo, uji treadmill/CT/angiogram sesuai indikasi.
Persiapan Sebelum Pemasangan
- Evaluasi klinis & risiko: riwayat sinkop/palpitasi, obat yang diminum (beta blocker, antiaritmia), alergi, penyakit ginjal, diabetes, infeksi aktif.
- Pemeriksaan penunjang: EKG, Holter, Echo, foto dada, tes darah.
- Puasa & antibiotik profilaksis: sesuai kebijakan RS. Antikoagulan/antiplatelet akan diatur dokter.
- Edukasi alat: cakupan MRI-conditional, kapan kontrol, tanda infeksi, dan cara menggunakan kartu identitas implan.
| Aspek | Catatan |
|---|---|
| Dokumen | Resume medis, EKG/Holter, Echo, hasil lab, daftar obat & alergi. |
| Obat | Antikoagulan/antiplatelet dikelola individual; jangan hentikan tanpa arahan. |
| Puasa | Umumnya 6–8 jam untuk kasus elektif. |
| Perawatan kulit | Mandi antiseptik & cukur sesuai instruksi, hindari krim pada area sayatan. |
| Pendamping | Disarankan ada keluarga/teman saat pulang & kontrol awal. |
Pada kondisi gawat (sinkop berulang, blok total), tindakan dapat dipercepat demi keselamatan.
Bagaimana Prosedur Pemasangan Dilakukan?
Pemasangan pacemaker/ICD biasanya dilakukan di Cath Lab/EP Lab dengan anestesi lokal dan sedasi ringan. Durasi 45–120 menit tergantung jenis alat & jumlah lead. Prosedur umum:
- Akses vena & pembuatan kantong: sayatan kecil di bawah tulang selangka; dibuat “kantong” di bawah kulit untuk generator.
- Penempatan lead: kabel dimasukkan melalui vena menuju jantung dengan panduan fluoroskopi; posisi di atrium/ventrikel tergantung tipe perangkat. Pada leadless, kapsul ditempatkan langsung di ventrikel kanan via kateter femoral.
- Pengujian listrik: ambang stimulasi, sensing, dan impedansi dinilai untuk memastikan stabil & aman.
- Penyambungan & penutupan: lead dihubungkan ke generator; kantong ditutup dengan jahitan; balutan tekanan dipasang.
- Program awal & X-ray: perangkat diprogram sesuai kebutuhan; foto dada memastikan posisi lead.
Untuk ICD/CRT-D, pengujian defibrilasi mungkin dilakukan sesuai kebijakan pusat & profil pasien. S-ICD ditempatkan subkutan tanpa lead intrakardial, bermanfaat bila akses vena sulit atau risiko infeksi tinggi.
Risiko & Keamanan
Komplikasi jarang terjadi di tangan tim berpengalaman, namun tetap perlu diketahui agar dapat dicegah/diduga dini:
- Perdarahan/hematoma pada kantong alat—lebih berisiko bila memakai antikoagulan/antiplatelet.
- Infeksi kantong/lead—memerlukan antibiotik; pada kasus berat perlu lead extraction.
- Pneumotoraks (udara di rongga pleura) saat akses vena subklavia—insiden rendah dengan teknik modern.
- Dislokasi/pergeseran lead—butuh reposisi pada fase awal bila terjadi.
- Kejut ICD tidak tepat—dikurangi dengan pemrograman cermat & tindak lanjut rutin.
Kepatuhan kontrol dan perawatan luka memegang peran penting dalam mencegah komplikasi.
Pemulihan & Kontrol Setelah Implan
24–72 Jam
- Rawat singkat; area sayatan ditutup balutan. Rasa nyeri ringan wajar—obat analgesik sesuai resep.
- Jaga posisi lengan sisi alat: hindari mengangkat di atas bahu beberapa hari untuk mencegah pergeseran lead.
- Periksa suhu tubuh & kemerahan berlebih (tanda infeksi).
Minggu 1–4
- Kembali kerja non-berat dalam 3–7 hari bila stabil; pekerjaan fisik menunggu izin dokter.
- Kontrol perdana untuk pemeriksaan luka & pembacaan perangkat, penyesuaian parameter bila perlu.
- Aktivitas aerobik ringan diperbolehkan bertahap; hindari benturan langsung ke daerah alat.
Setelah 1–3 Bulan
- Jadwal kontrol teratur tiap 3–6 bulan (atau remote monitoring bila tersedia).
- Evaluasi gejala & obat (beta blocker, ACEi/ARB/ARNI, antiaritmia) sesuai komorbid.
- Untuk CRT, pantau perbaikan toleransi aktivitas dan gejala gagal jantung.
| Aspek | Rekomendasi |
|---|---|
| Perawatan luka | Jaga kering 48 jam; ganti balutan sesuai instruksi; segera laporkan demam/sekresi. |
| Gerak lengan | Hindari gerak ekstrem sisi alat 1–2 minggu; latihan rentang gerak ringan diperbolehkan. |
| Aktivitas | Jalan santai sejak dini, naik bertahap. Olahraga kontak & angkat berat ditunda sampai izin. |
| Kontrol perangkat | Pertama 1–2 minggu, lalu 3–6 bulan. Gunakan remote monitoring bila tersedia. |
| Kartu implan | Selalu bawa kartu. Berguna untuk keamanan bandara & pemeriksaan medis. |
Segera ke IGD jika muncul demam tinggi, kemerahan meluas, nyeri hebat, atau pingsan berulang/kejutan beruntun pada ICD.
Hidup dengan Pacemaker/ICD: Tips & Hal yang Perlu Diketahui
Keamanan Sehari-hari
- Bandara & keamanan: aman melewati metal detector; tunjukkan kartu implan. Pindai manual diperbolehkan.
- HP & gadget: jaga jarak minimal ~15 cm dari area alat; gunakan telinga berlawanan.
- Magnet/alat las: hindari paparan magnet kuat & arus tinggi. Diskusikan jika pekerjaan berisiko.
- Prosedur medis: beritahu tenaga medis sebelum diathermy, litotripsi, terapi listrik. Banyak perangkat kini MRI-conditional—ikuti protokol RS.
- Olahraga: kebanyakan olahraga nonkontak aman setelah pemulihan; gunakan pelindung bila ada risiko benturan dada.
Obat & Perawatan Jangka Panjang
- Obat inti: disesuaikan penyebab (mis. gagal jantung, penyakit koroner, FA). Jangan hentikan tanpa arahan.
- Baterai & penggantian generator: masa pakai umumnya 7–12 tahun tergantung penggunaan; alat memberi notifikasi elective replacement indicator.
- Remote monitoring: memudahkan pemantauan ritme & status perangkat dari rumah.
- Terapi pelengkap: untuk aritmia jenis tertentu, ablasi jantung dapat mengurangi beban aritmia dan kejutan ICD yang tidak nyaman.
Estimasi Biaya Pacemaker & ICD
Biaya dipengaruhi tipe alat (single/dual/CRT, transvenous vs leadless, ICD vs S-ICD), kompleksitas prosedur, lama rawat, kebutuhan obat/antibiotik, serta komorbid. Setelah meninjau EKG/Holter, Echo, dan resume klinis, tim kami menyiapkan estimasi personal dalam RM & IDR. Biaya jangka panjang meliputi kontrol, pemrograman, dan penggantian generator saat baterai mendekati habis.
- Tambahan biaya dapat timbul jika dibutuhkan lead extraction, pemindahan posisi kantong, atau upgrade ke CRT/ICD.
- Remote monitoring & kunjungan berkala sebaiknya diperhitungkan.
Mengapa Berobat Pacemaker/ICD ke Malaysia?
Malaysia menawarkan kombinasi teknologi EP (elektrofisiologi) terkini, ahli berpengalaman, akses mudah dari Indonesia, serta biaya kompetitif. Pusat di Kuala Lumpur & Penang memiliki EP Lab dengan navigasi 3D, fluoroscopy rendah, dan layanan device clinic yang rapi.
- Teknologi: sistem implan generasi terbaru (MRI-conditional, leadless, S-ICD), remote monitoring, dan perangkat CRT mutakhir.
- Tim ahli: elektrofisiolog, kardiolog gagal jantung, ahli bedah jantung & tim perawat terlatih.
- Efisiensi: waktu tunggu relatif singkat dengan koordinasi pra-tindakan yang jelas.
- Transparansi biaya: estimasi dalam RM & IDR, dukungan administrasi pasien internasional berbahasa Indonesia.
Rumah Sakit Rujukan
Northern Heart Hospital Penang
Pusat aritmia & elektrofisiologi dengan EP Lab modern, layanan pacemaker/ICD/CRT serta ablasi kompleks. Tim berpengalaman dan dekat bandara Penang.
Profil Northern Heart Hospital
CVSKL Kuala Lumpur
Pusat rujukan tersier dengan layanan lengkap: pacemaker, ICD, CRT, ablasi, TAVI, dan bedah jantung. Tersedia device clinic & remote monitoring.
Profil CVSKL Kuala Lumpur
Pendampingan OPSI Medis untuk Implan Pacemaker/ICD
Kami membantu dari pengumpulan resume klinis (EKG/Holter, Echo), diskusi indikasi bersama ahli EP, perbandingan opsi alat (MRI-conditional, leadless, S-ICD, CRT), perkiraan biaya (RM & IDR), jadwal tindakan, pemrograman awal, hingga pengaturan kontrol & remote monitoring. Pendamping berbahasa Indonesia memudahkan komunikasi pasien & keluarga.
- Second opinion & diskusi Heart Team (EP, gagal jantung, bedah jantung).
- Koordinasi perjalanan medis (hotel, transport, pendamping).
- Edukasi pasca-implan & rencana tindak lanjut jangka panjang.
Bacaan Terkait
Aritmia Jantung
Ringkasan aritmia yang dapat memerlukan pacemaker/ICD atau ablasi.
Ablasi Jantung
Opsional untuk mengurangi beban aritmia, terutama pada takikardia berulang dan FA terpilih.
TAVI (Katup Aorta Tanpa Bedah)
Prosedur struktur jantung; beberapa pasien CRT/TAVI tumpang tindih pada gagal jantung.
FAQ: Pertanyaan Populer tentang Pacemaker & ICD
1) Apakah semua pasien bradikardia memerlukan pacemaker?
Tidak. Pacemaker dipertimbangkan bila bradikardia menimbulkan gejala (pusing, sinkop) atau ada blok konduksi derajat tinggi/risiko komplikasi. Evaluasi EP menentukan kebutuhan.
2) Saya punya EF rendah. Apakah pasti butuh ICD?
Tidak selalu. ICD pencegahan primer direkomendasikan pada subset dengan EF ≤ 35% meski terapi optimal dan kriteria klinis tertentu. Dokter menilai usia, komorbid, dan harapan hidup.
3) Bisakah saya melakukan MRI dengan alat implan?
Banyak perangkat terbaru bersifat MRI-conditional, artinya MRI aman dengan protokol khusus. Selalu bawa kartu implan dan konsultasikan sebelum pemeriksaan.
4) Apakah alat akan terlihat dari luar?
Generator membentuk benjolan kecil di bawah kulit dada. Ukurannya kini makin kecil; posisi dapat disesuaikan dengan bentuk tubuh dan preferensi klinis.
5) Apakah bandara/metal detector akan bermasalah?
Umumnya aman. Tunjukkan kartu implan; jika diperlukan, minta pemeriksaan manual. Jangan menempelkan detektor genggam terlalu lama di atas alat.
6) Berapa lama masa pakai baterai?
Rata-rata 7–12 tahun tergantung persentase pacing/kejut. Alat memberi peringatan elective replacement sebelum baterai habis sehingga penggantian dapat direncanakan.
7) Apa yang harus saya lakukan bila ICD memberikan kejut?
Bila satu kali dan Anda merasa baik, segera hubungi klinik untuk evaluasi. Bila kejutan berulang dalam waktu singkat atau disertai pingsan/nyeri dada, ke IGD segera.
8) Bisakah saya berolahraga atau mengemudi?
Olahraga nonkontak umumnya aman setelah pemulihan; hindari benturan ke area alat. Aturan mengemudi bervariasi; setelah kejutan ICD/ sinkop, biasanya ada masa pantang sementara—ikuti nasihat dokter.
9) Kapan perlu kontrol?
Kontrol pertama 1–2 minggu, kemudian tiap 3–6 bulan atau via remote monitoring. Segera kontrol bila ada demam, kemerahan luka, pusing/pingsan, atau kejutan ICD.
10) Berapa kisaran biaya implan di Malaysia?
Tergantung tipe perangkat (single/dual/CRT, leadless, ICD/S-ICD), lama rawat, dan komorbid. Setelah meninjau data medis, kami sediakan estimasi personal dalam RM & IDR. Hubungi kami.
Butuh Rencana Pacemaker/ICD yang Tepat?
Tim OPSI Medis bantu second opinion, estimasi biaya (IDR & RM), dan koordinasi jadwal pemasangan di Kuala Lumpur & Penang.