Tentang apa itu Dokter Penyakit Dalam/Gastroenterologi & Hepatologi
Tentu, berikut adalah penjelasan singkat tentang ketiga bidang tersebut:
Penyakit Dalam: Penyakit Dalam, juga dikenal sebagai kedokteran dalam, adalah cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan diagnosis, pengobatan, dan pencegahan berbagai penyakit yang mempengaruhi organ-organ internal tubuh manusia. Spesialis penyakit dalam, atau internis, berurusan dengan berbagai kondisi medis yang meliputi sistem pernapasan, sistem kardiovaskular, sistem endokrin, sistem gastrointestinal, sistem urogenital, dan sistem saraf.
Gastroenterologi: Gastroenterologi adalah sub-spesialisasi dalam bidang penyakit dalam yang fokus pada masalah-masalah pencernaan dan saluran pencernaan. Ini mencakup diagnosis dan pengelolaan berbagai kondisi seperti tukak lambung, GERD (gastroesophageal reflux disease), sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, kolitis ulseratif, kanker usus, serta gangguan lainnya yang berkaitan dengan lambung, usus, dan organ-organ pencernaan lainnya.
Hepatologi: Hepatologi adalah cabang ilmu kedokteran dalam yang mempelajari struktur, fungsi, penyakit, dan gangguan yang terjadi pada hati. Para ahli hepatologi mendiagnosis dan mengelola berbagai kondisi hati, termasuk hepatitis (infeksi hati), sirosis (pengerasan dan kerusakan hati), kanker hati, penyakit hati berlemak non-alkoholik, serta penyakit hati lainnya yang dapat disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, atau gaya hidup.
Ketiga bidang ini bekerja sama dalam mendiagnosis dan merawat pasien dengan berbagai gangguan kesehatan yang berkaitan dengan organ-organ internal tubuh, terutama saluran pencernaan dan hati.
Dapat diatasi oleh Dokter Penyakit Dalam/Gastroenterologi & Hepatologi
Penyakit dalam, gastroenterologi, dan hepatologi dapat mengatasi berbagai kondisi yang berkaitan dengan organ-organ internal tubuh manusia, terutama sistem pencernaan dan hati. Berikut adalah beberapa contoh kondisi yang dapat diatasi oleh spesialis dalam bidang ini:
Gastroenterologi:
- Tukak lambung
- GERD (gastroesophageal reflux disease)
- Sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome, IBS)
- Penyakit Crohn
- Kolitis ulseratif
- Kanker usus
- Polip usus
- Pancreatitis (peradangan pankreas)
- Gangguan pencernaan lainnya seperti celiac disease, gastroparesis, dan divertikulitis.
Hepatologi:
- Hepatitis (Hepatitis A, B, C, dll.)
- Sirosis hati
- Kanker hati (hepatocellular carcinoma)
- Steatosis hati (penyakit hati berlemak)
- Kolestasis (penyumbatan aliran empedu)
- Hemokromatosis (penyakit penumpukan besi)
- Penyakit hati autoimun
- Penyakit hati alkoholik
- Kondisi lain yang mempengaruhi kesehatan hati, seperti penyakit Wilson dan penyakit Gilbert.
Penyakit dalam secara umum:
- Diabetes melitus
- Penyakit jantung
- Penyakit paru-paru (asma, bronkitis, pneumonia, dll.)
- Penyakit ginjal
- Gangguan endokrin (tiroid, adrenal, dll.)
- Penyakit autoimun (lupus, rheumatoid arthritis, dll.)
- Infeksi menular seksual
- Penyakit darah (anemia, leukemia, dll.)
Ini hanya beberapa contoh kondisi yang dapat diatasi oleh spesialis penyakit dalam, gastroenterologi, dan hepatologi. Bidang ini mencakup berbagai masalah kesehatan internal tubuh manusia, dan spesialis dalam bidang ini terlatih untuk mendiagnosis, merawat, dan mengelola berbagai kondisi tersebut.
Berapa perkiraan biaya yang harus dikeluarkan untuk berobat di rumah sakit?
Membuat termujanji dengan senang melalui Opsi Medis
Konsultasi dokter spesialis
RM 100 – 300
1-Bedded
RM 268 – RM 380
2-Bedded
RM 150 – RM 250
4-Bedded
RM 95 – RM 150
Pertanyaan umum yang sering diajukan tentang dokter spesialis Penyakit Dalam/Gastroenterologi & Hepatologi
Dokter penyakit dalam adalah spesialis yang berurusan dengan berbagai kondisi medis secara umum, sementara gastroenterologis adalah spesialis yang fokus pada masalah pencernaan dan saluran pencernaan, dan hepatologis adalah spesialis yang terutama berkonsentrasi pada masalah hati. Namun, sebagian besar gastroenterologis dan hepatologis adalah juga dokter penyakit dalam yang memiliki spesialisasi tambahan dalam bidang tersebut.
Anda harus berkonsultasi dengan dokter gastroenterologi jika Anda mengalami gejala seperti sakit perut berulang, gangguan pencernaan seperti GERD atau IBS, perubahan dalam pola buang air besar, atau jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan masalah pencernaan.
Tes endoskopi, seperti esofagogastroduodenoskopi (EGD) dan kolonoskopi, memungkinkan dokter gastroenterologi untuk secara langsung memeriksa saluran pencernaan Anda dengan menggunakan alat khusus yang dimasukkan melalui mulut atau dubur. Ini membantu dalam diagnosis berbagai kondisi seperti tukak lambung, polip usus, atau kanker.
Faktor risiko untuk penyakit hati termasuk konsumsi alkohol berlebihan, infeksi hepatitis B atau C, obesitas, diabetes, diet tinggi lemak atau tinggi gula, dan paparan zat toksik atau obat-obatan tertentu. Jika Anda memiliki faktor risiko ini atau mengalami gejala seperti nyeri perut kanan atas, kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, atau kuning pada kulit atau mata, Anda harus berkonsultasi dengan dokter hepatologi.
Ya, diet memainkan peran penting dalam kesehatan pencernaan Anda. Konsumsi makanan sehat, tinggi serat, rendah lemak, serta menghindari makanan yang dapat memicu gejala pencernaan yang tidak nyaman dapat membantu mencegah atau mengelola berbagai kondisi seperti GERD, IBS, atau penyakit hati. Konsultasikan dengan dokter gastroenterologi untuk saran diet yang sesuai dengan kondisi Anda.
Daftar Dokter Penyakit Dalam/Gastroenterologi & Hepatologi yang Paling disukai Pasien Indonesia
Dr. Michael Ding Ju Wern
Kualifikasi Spesialisasi Bahasa Malaysia | …
Assoc. Prof. Dr. Edward Choke Tieng Chek
Kualifikasi Spesialisasi Bahasa Rumah Sakit…
Dr. Eng Ji Bah
Kualifikasi Spesialisasi Bahasa Rumah SakitRumah…
Dr Christine Ong Pei Yee
Kualifikasi Spesialisasi Bahasa Bahasa Malaysia …
Dr Nani Harlina Binti MD Latar
Kualifikasi Spesialisasi Bahasa Rumah SakitRumah…