Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh berbagai kelompok usia. Seiring dengan meningkatnya konsumsi makanan olahan, jumlah penderita diabetes pun terus bertambah setiap tahunnya.
Penyakit ini, yang juga dikenal sebagai kencing manis, ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah. Jika kadar glukosa dalam darah berlebihan, maka berbagai organ tubuh, terutama pankreas dan ginjal, dapat terganggu fungsinya.
Penyebab utama yang sering terjadi adalah gaya hidup yang berlebihan dalam mengonsumsi gula, makanan olahan, tepung, susu, serta minuman berkarbonasi. Konsumsi berlebihan ini membuat hormon insulin bekerja terlalu keras dalam mengolah glukosa, yang pada akhirnya menyebabkan pankreas mengalami kerusakan dan tidak dapat memproduksi serta mengatur insulin dengan baik. Selain itu, faktor keturunan dan riwayat keluarga juga dapat berperan dalam diabetes.
Diabetes terbagi menjadi tiga tipe utama:
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 umumnya terjadi pada kelompok usia muda (anak-anak). Kondisi ini disebabkan oleh tubuh yang tidak dapat memproduksi hormon insulin, yang bertugas mengolah glukosa dalam tubuh.Diabetes tipe 2
Pada diabetes tipe 2, terjadi gangguan dalam produksi dan kerja hormon insulin, sehingga tubuh tidak dapat mengolah gula darah dengan baik.Diabetes gestasional (diabetes pada kehamilan)
Selama kehamilan, sensitivitas insulin menurun, menyebabkan gula yang dikonsumsi tidak dapat dicerna dengan baik. Namun, kondisi ini biasanya akan hilang setelah melahirkan.
Pada tahap awal, gejala diabetes meliputi sering merasa lapar, makan dalam jumlah banyak, dan sering buang air kecil. Akibatnya, penderita sering merasa lemas dan mengantuk, bahkan meskipun sudah makan, berat badan tetap tidak bertambah atau justru menurun.
Keluhan lain yang dapat dialami pasien antara lain tangan terasa kebas, mata berkunang-kunang, kulit gatal, luka yang sulit sembuh, serta anemia akibat komplikasi diabetes yang berkepanjangan.
Komplikasi akibat diabetes bisa beragam, berkembang secara perlahan, dan berbahaya. Komplikasi ringan dapat memengaruhi saraf, mata, kulit, serta memperlambat penyembuhan luka. Sementara itu, komplikasi serius dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal.
Untuk mendiagnosa diabetes, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan pemeriksaan berikut:
Pemeriksaan gula darah puasa
Melakukan pemeriksaan rutin sangat penting untuk menentukan status gula darah, terutama jika terdapat gejala yang disebutkan sebelumnya. Pemeriksaan awal yang umum dilakukan adalah pemeriksaan gula darah puasa. Pasien diminta berpuasa selama sekitar 8 jam sebelum pemeriksaan, dan hasilnya dapat diketahui segera.
Jika ditemukan peningkatan signifikan pada kadar gula darah puasa, dokter akan menyarankan pemeriksaan tambahan seperti gula darah 2 jam setelah makan (postprandial) dan HbA1C. Jika kadar gula darah meningkat dan gejala diabetes sudah muncul, maka pasien disarankan untuk segera memulai terapi guna mengontrol produksi insulin serta metabolisme glukosa dalam tubuh.
Pada pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol, biasanya dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan saraf, evaluasi fungsi ginjal dan kadar ureum, serta screening jantung dan retina mata untuk mengetahui perkembangan penyakit diabetes.
Kontrol rutin dan pemeriksaan berkala sangat penting untuk mendeteksi dini gejala awal diabetes serta mencegah komplikasi. Berikut adalah batas nilai normal untuk pemeriksaan diabetes:
- Gula darah puasa ≥ 126 mg/dl
- Gula darah acak ≥ 200 mg/dl
- HbA1C ≥ 6,5%
Untuk mengobati diabetes, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan tindakan / teknik operasi sebagai berikut:
Terapi
Terapi diabetes mencakup pengaturan pola makan dan gaya hidup, penggunaan obat-obatan, serta insulin, yang harus dilakukan secara multidisiplin agar kadar gula darah tetap terkontrol. Pasien dianjurkan untuk menjaga aktivitas fisik, mengatur berat badan, memperhatikan asupan makanan, serta membatasi konsumsi alkohol.
Penggunaan alas kaki juga sangat penting untuk mencegah luka diabetes yang sulit sembuh. Selain itu, dukungan keluarga dalam memberikan motivasi selama proses pengobatan berperan besar dalam keberhasilan terapi pasien.
Jika terjadi kondisi darurat seperti ketoasidosis diabetik atau sindrom hiperglikemi hiperosmolar, pasien harus segera mencari perawatan medis. Kondisi ini disebabkan oleh kadar gula darah yang sangat tinggi, yang dapat mengakibatkan keracunan serta penurunan kesadaran.
Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter mata, dokter saraf, dokter internis (sub. endokrin) dan dokter internis (sub. ginjal).