Pengobatan Osteoarthritis di Penang

Osteoarthritis adalah salah satu jenis peradangan pada persendian yang paling umum terjadi. Penyakit ini terjadi akibat kerusakan dan penipisan bantalan tulang rawan yang melapisi ujung tulang di persendian.

Tulang rawan yang licin berfungsi sebagai bantalan untuk mengurangi gesekan antara ujung tulang saat sendi bergerak. Ketika tulang rawan ini rusak, gesekan langsung antara ujung tulang dapat terjadi, sehingga memicu peradangan, nyeri, dan kekakuan.

Sendi lutut adalah lokasi yang paling sering terkena osteoarthritis. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyerang sendi pinggul, tulang belakang, dan tangan.

Gejala Osteoarthritis

  • Nyeri sendi yang sering memburuk setelah aktivitas.
  • Kekakuan sendi, terutama pada pagi hari atau setelah duduk lama.
  • Pembengkakan sendi pada kasus tertentu.
  • Penurunan ruang gerak sendi, membuat aktivitas sehari-hari lebih sulit dilakukan.
  • Bunyi gesekan atau sensasi kasar pada sendi saat bergerak.

Diagnosis Osteoarthritis

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan:

  1. Melakukan pemeriksaan fisik, dengan menilai rasa sakit, kekakuan, dan kemampuan gerak sendi.
  2. Menyarankan pemeriksaan tambahan, seperti:
    • Rontgen (X-ray): Untuk melihat kerusakan tulang rawan atau adanya osteofit (pertumbuhan tulang tambahan).
    • MRI: Jika diperlukan, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai tulang rawan dan jaringan lunak di sekitar sendi.

Untuk mengobati osteoarthritis, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan tindakan / teknik operasi sebagai berikut:

Konsumsi obat-obatan sesuai petunjuk dokter

Selengkapnya

Pro:

Obat-obatan golongan kortikosteroid efektif digunakan untuk mengurangi peradangan, sehingga mampu mengendalikan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan sendi. Obat ini biasanya diberikan dalam bentuk suntikan intra-artikular yang hanya perlu diterima sekali setiap beberapa bulan. Suntikan kortikosteroid memiliki efek yang cepat dalam mengurangi gejala, terutama pada pasien yang tidak merespons obat oral atau terapi lainnya.

Selain itu, obat-obatan lain seperti:

  • Paracetamol dan obat-obatan anti radang non-steroid (NSAID): Diberikan dalam bentuk obat minum, efektif untuk mengurangi nyeri, kekakuan, dan bengkak pada sendi, terutama pada pasien yang masih berada di tahap awal pengobatan.
  • Suntikan asam hyaluronat: Dikenal oleh masyarakat sebagai suntikan oli, ini merupakan alternatif untuk mengurangi nyeri sementara. Asam hyaluronat adalah komponen alami dari cairan sendi, yang dapat membantu meningkatkan pelumasan sendi dan mengurangi gesekan.

Metode ini memberikan berbagai pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien, dari pengobatan ringan hingga terapi invasif minimal.

Cons:

  • Kortikosteroid merupakan obat keras yang dapat menimbulkan efek samping serius jika digunakan secara berlebihan. Penggunaan jangka panjang atau berulang dapat:

    • Mengganggu sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
    • Menyebabkan osteoporosis (keropos tulang).
    • Meningkatkan berat badan dan menyebabkan gangguan metabolik.
    • Memperburuk kondisi sendi dengan mempercepat kerusakan jaringan tulang rawan jika penggunaannya tidak diawasi dengan baik.
  • Obat-obatan NSAID memiliki efek samping yang relatif lebih rendah dibandingkan kortikosteroid, tetapi tetap berisiko, seperti:

    • Iritasi lambung hingga luka lambung.
    • Perdarahan saluran cerna, terutama pada pasien yang memiliki riwayat penyakit lambung atau menggunakan NSAID dalam jangka panjang.
  • Suntikan asam hyaluronat memiliki efektivitas yang masih diragukan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suntikan ini tidak selalu memberikan manfaat yang signifikan dalam mengurangi gejala osteoarthritis. Efeknya sering kali hanya bersifat sementara atau tidak konsisten antar pasien.

Lama proses pemulihan:
Durasi konsumsi obat atau penerimaan suntikan sangat bervariasi antar pasien. Frekuensi dan lama penggunaan obat ditentukan berdasarkan jenis obat yang diberikan, tingkat keparahan penyakit, serta rekomendasi dari dokter yang merawat.

Fisioterapi dan terapi okupasi

Selengkapnya

Pro:

  • Fisioterapi membantu pasien dengan latihan fisik yang dirancang untuk:

    • Menguatkan otot di sekitar sendi.
    • Meningkatkan fleksibilitas dan ruang gerak sendi.
    • Mengurangi rasa sakit melalui perbaikan postur dan mekanisme tubuh.
    • Dalam beberapa kasus, fisioterapis menggunakan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), yaitu terapi dengan arus listrik ringan ke area sendi yang sakit untuk mengurangi nyeri secara efektif.
  • Terapi okupasi berfokus pada memberikan edukasi kepada pasien untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah. Contoh:

    • Penggunaan alat bantu seperti tongkat atau walker untuk mengurangi tekanan pada sendi.
    • Alas sepatu khusus untuk mengurangi beban pada sendi lutut dan pinggul.
    • Modifikasi lingkungan untuk mengurangi risiko nyeri atau cedera.

Cons:

  • Tidak semua pasien osteoarthritis mendapatkan hasil signifikan hanya dengan fisioterapi atau terapi okupasi. Untuk kasus yang lebih parah, perawatan ini perlu dikombinasikan dengan terapi medis atau pembedahan agar hasil lebih optimal.
  • Efektivitas terapi dapat sangat bergantung pada komitmen pasien untuk menjalani program latihan dan perubahan gaya hidup yang disarankan.

Lama proses pemulihan:
Durasi dan frekuensi fisioterapi berbeda-beda antar pasien, tergantung pada tingkat keparahan osteoarthritis dan rekomendasi dokter atau fisioterapis. Evaluasi kondisi pasien secara menyeluruh diperlukan untuk menentukan program terapi yang paling sesuai.

Operasi laparoskopi untuk menghilangkan jaringan endometriosis

Tindakan yang paling sering dilakukan untuk kasus osteoarthritis adalah operasi penggantian sendi (arthroplasty). Pada operasi ini, dokter akan mengganti bantalan tulang rawan yang rusak dengan komponen buatan dari plastik dan besi untuk mengatasi gejala-gejala yang mengganggu.

Selengkapnya

Pro:

  • Arthroplasty dapat secara signifikan mengurangi rasa sakit pada pasien osteoarthritis yang telah mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berdiri, atau naik tangga.
  • Prosedur ini sangat efektif dalam memperbaiki deformitas sendi, mengembalikan bentuk dan fungsi sendi yang abnormal akibat osteoarthritis, sehingga pasien dapat bergerak lebih bebas dan dengan rasa nyaman.
  • Arthroplasty merupakan solusi bagi pasien yang sudah mencoba berbagai pengobatan seperti obat-obatan dan fisioterapi, tetapi tidak mendapatkan hasil yang memadai, memberikan perbaikan drastis pada mobilitas dan kualitas hidup mereka.

Con:

  • Komponen plastik pengganti yang digunakan dalam arthroplasty dapat mengalami keausan seiring waktu, yang mungkin memerlukan penggantian sendi lebih lanjut setelah bertahun-tahun penggunaan.
  • Meskipun relatif aman, arthroplasty tetap memiliki risiko komplikasi seperti infeksi, gumpalan darah (emboli), atau kerusakan saraf atau pembuluh darah di area operasi.
  • Sebagian kecil pasien mungkin tetap merasakan nyeri sendi meskipun telah menjalani prosedur ini, terutama jika ada masalah lain yang tidak diatasi sepenuhnya dengan penggantian sendi.
  • Biaya dan waktu pemulihan yang lebih panjang juga menjadi perhatian, dengan rawat inap setelah operasi selama 3-4 malam dan total durasi pemulihan sekitar 7-10 hari.

Lama proses pemulihan:
Setelah operasi, pasien biasanya membutuhkan rawat inap sekitar 3-4 malam, dan setelah itu akan memerlukan waktu pemulihan lanjutan dengan rehabilitasi fisik untuk mencapai mobilitas maksimal. Durasi pemulihan dapat bervariasi tergantung pada jenis sendi yang dioperasi dan kondisi pasien.

Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter ortopedi (tulang).

//
Tim Opsi Medis! Wisata medis terbaik di Malaysia yang siap membantu Anda sepanjang jalan.
Halo kak, bisa kami bantu?