Fistula ani adalah saluran abnormal yang menghubungkan ujung akhir usus besar dengan permukaan kulit di sekitar anus. Saluran ini terbentuk biasanya akibat infeksi bakteri di usus besar atau anus, yang menyebabkan munculnya kantung berisi nanah (abses). Ketika nanah tersebut mengalir keluar, terbentuklah saluran fistula ani.
Fistula ani dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman seperti iritasi, rasa nyeri di sekitar anus (terutama saat duduk atau buang air besar), dan keluarnya darah atau nanah berbau tidak sedap dari area anus. Beberapa penderita juga mengeluhkan adanya darah saat buang air besar dan kesulitan mengontrol keinginan buang air besar (inkontinensia tinja).
Umumnya, fistula ani tidak membaik dengan sendirinya tanpa penanganan lebih lanjut. Operasi merupakan solusi utama untuk menyembuhkan fistula ani, meskipun ada beberapa opsi lain yang bisa dipertimbangkan.
Dokter akan memeriksa kondisi anus dan usus besar pasien dengan prosedur seperti proktoskopi, rektoskopi, atau kolonoskopi untuk menentukan metode penanganan yang paling sesuai.
Untuk mengobati fistula ani, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan tindakan / teknik operasi sebagai berikut:
Fistulotomy
Pro: Prosedur ini merupakan yang paling sering dilakukan untuk mengatasi fistula ani. Pada metode ini, dokter akan membuat irisan sepanjang fistula ani agar saluran tersebut terbuka dan kemudian dapat sembuh secara alami dengan membentuk bekas luka yang rata. Metode ini efektif untuk 85%-95% kasus fistula ani.
Selengkapnya
Con: Kekurangan dari prosedur ini adalah irisan yang panjang tidak dapat dibuat jika saluran fistula melewati sebagian besar sfingter ani. Sfingter ani adalah cincin otot di anus yang berfungsi untuk mengontrol proses buang air besar.
Jika jalur fistula ani mengenai sebagian besar sfingter ani, maka irisan tidak dapat dilakukan karena berisiko merusak sfingter ani dan menyebabkan inkontinensia tinja. Risiko operasi, seperti infeksi dan kambuhnya fistula, tetap ada.
Lama masa pemulihan: Fistulotomy dapat dilakukan sebagai prosedur rawat jalan tanpa memerlukan rawat inap. Namun, beberapa pasien mungkin disarankan untuk menjalani rawat inap selama 1-2 malam sesuai anjuran dokter yang telah memeriksa kondisi pasien.
Pemasangan seton
Pro: Seton adalah benang khusus yang digunakan ketika posisi fistula berada tepat di sfingter ani atau di atas sfingter ani, untuk menghindari kerusakan pada sfingter akibat irisan fistulotomy.
Dokter akan memasukkan benang seton sepanjang saluran fistula dan mengikatnya, menjaga agar saluran fistula tetap terbuka sehingga nanah di dalamnya dapat keluar dengan sempurna. Setelah nanah habis, proses penyembuhan akan berlangsung alami.
Seton yang diikat lebih kencang juga dapat ‘mengiris’ fistula layaknya fistulotomy, namun prosesnya berjalan perlahan sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada sfingter ani.
Selengkapnya
Con: Prosedur ini tetap memiliki risiko terjadinya inkontinensia tinja meskipun lebih rendah dibandingkan fistulotomy. Selain itu, ada kemungkinan fistula ani akan terbentuk kembali. Pengencangan benang seton setelah pemasangannya juga mungkin perlu diulang beberapa kali.
Lama masa pemulihan: Prosedur pemasangan seton biasanya tidak membutuhkan rawat inap. Namun, tergantung pada kondisi pasien, dokter mungkin menyarankan rawat inap selama 1-2 malam. Benang seton biasanya dapat dilepaskan dalam waktu 2-3 bulan setelah pemasangannya.
Penggunaan jaringan rektum, plug, atau lem khusus
Pro: Dokter dapat menggunakan jaringan yang diambil dari rektum (bagian akhir usus besar) untuk menutupi lubang fistula ani di bagian dalam. Tindakan ini disebut sebagai advanced flap procedure. Selain itu, dokter juga dapat menggunakan sebuah plug (penyumbat) dari jaringan hewani atau lem fibrin khusus untuk menutupi lubang fistula ani di dalam usus.
Metode ini dapat menghindari kerusakan sfingter akibat fistulotomy jika letak fistula tepat di area sfingter atau di atas sfingter, karena metode ini tidak melibatkan sayatan atau pembedahan.
Selengkapnya
Con: Prosedur-prosedur ini sering kali kurang efektif dibandingkan dengan fistulotomy. Data menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, kasus fistula yang kompleks memiliki risiko lebih tinggi untuk kambuh dengan metode-metode ini.
Lama masa pemulihan: Penggunaan advanced flap procedure, plug, atau lem fibrin biasanya tidak membutuhkan rawat inap.
Prosedur LIFT
Pro: Prosedur LIFT (ligation of the intersphincteric fistula tract) adalah teknik pembedahan yang lebih baru dan lebih dikembangkan dari fistulotomy. Pada prosedur ini, dokter akan membuat serangkaian sayatan dan ikatan yang kompleks pada fistula untuk memastikan bahwa sfingter ani tidak terpengaruh.
Metode ini menunjukkan hasil yang positif, memiliki risiko kambuh yang cukup rendah, dan waktu pemulihan yang lebih cepat.
Selengkapnya
Con: Prosedur ini masih relatif baru. Oleh karena itu, penelitian terkait efektivitas jangka panjangnya masih terbatas.
Lama masa pemulihan: Prosedur LIFT biasanya tidak membutuhkan rawat inap. Namun, tergantung pada kondisi pasien, dokter mungkin menyarankan rawat inap 1-2 malam.
Penggunaan laser
Pro: Saat ini dokter dapat menggunakan laser berenergi tinggi untuk menyusutkan saluran fistula ani dan kemudian menutupnya. Metode ini bersifat tidak invasif bila dibandingkan dengan pembedahan sehingga resikonya pun relatif lebih rendah.
Selengkapnya
Con: Hingga saat ini, masih terdapat keraguan tentang efektivitas metode ini dalam jangka panjang. Penelitian lebih lanjut terkait prosedur ini masih terus dilakukan dalam dunia kedokteran.
Lama masa pemulihan: Prosedur laser untuk memperbaiki fistula ani biasanya tidak membutuhkan rawat inap.
Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter bedah umum.