Pengobatan Hepatitis B di Penang

Hepatitis B adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB), yang dapat bersifat akut (sementara) atau kronis (menetap dalam tubuh penderita). Virus ini tidak menular melalui udara, kontak tubuh, atau makanan, tetapi dapat menyebar melalui darah atau cairan tubuh penderita.

Penularan sering terjadi dari ibu ke bayi selama kelahiran, melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bergantian oleh pemakai obat terlarang, dan transfusi darah.

Pada hepatitis B akut, gejalanya dimulai dengan lemas, mual, muntah, nyeri sendi, sakit kepala, dan demam. Selanjutnya, kulit dan mata bisa menguning, penurunan berat badan, serta nyeri dan pembengkakan perut.

Hepatitis B akut bisa sembuh atau berkembang menjadi kronis. Penyakit ini memiliki gambaran yang bervariasi, mulai dari tanpa gejala hingga kerusakan hati yang serius.

Infeksi hepatitis B dapat dicegah dengan imunisasi/vaksinasi yang wajib diberikan pada bayi baru lahir, pada usia 1 bulan, dan 6 bulan. Imunisasi ini sangat penting pada bayi untuk memberikan perlindungan yang optimal, meskipun vaksinasi hanya memberikan proteksi sekitar 90 persen, dan tidak menghilangkan sepenuhnya risiko infeksi.

Untuk mendiagnosa hepatitis B, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan pemeriksaan berikut:

Analisa dan pemeriksaan fisik

Untuk mendiagnosa hepatitis B, dokter akan menganalisis riwayat penyakit pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Selain itu, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah, USG, dan biopsi hati juga dapat dilakukan jika diperlukan.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan apakah hepatitis B yang dialami penderita bersifat akut atau kronis, serta menilai tingkat kerusakan dan fungsi organ hati. Kunci dari diagnosis penyakit ini adalah deteksi antigen virus hepatitis B dalam darah (HbsAg).

Untuk mengobati hepatitis B, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan tindakan / teknik operasi sebagai berikut:

Terapi

Terapi untuk hepatitis B akut umumnya bersifat suportif, dengan fokus pada istirahat serta menjaga asupan nutrisi dan cairan. Sekitar 95% kasus hepatitis B akut dapat sembuh tanpa perlu terapi antiviral.

Sebaliknya, terapi untuk hepatitis B kronis jauh lebih rumit. Hingga saat ini, pengobatan hepatitis B kronis hanya berfungsi untuk menekan sistem imun penderita, namun tidak dapat menghilangkan virusnya, sehingga pengobatan ini membutuhkan waktu panjang, bahkan seumur hidup.

Tujuan utama dari terapi ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencegah perkembangan penyakit menjadi gagal hati atau kanker hati. Terapi yang diberikan mencakup obat-obatan antiviral dan imunomodulator.

Penderita hepatitis B diwajibkan untuk melakukan kontrol rutin dan pemeriksaan fungsi hati secara berkala. Jika kerusakan hati sudah cukup parah, prosedur transplantasi hati mungkin akan dianjurkan oleh dokter.

Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter internis (sub. gastrologi & hepatologi).

//
Tim Opsi Medis! Wisata medis terbaik di Malaysia yang siap membantu Anda sepanjang jalan.
Halo kak, bisa kami bantu?