Pengobatan Hydrosalpinx di Penang

Hydrosalpinx is a condition where one or both of a woman’s fallopian tubes become blocked with fluid. The fallopian tubes are the channels that connect the ovaries to the uterus, allowing the egg to travel to the uterus for fertilization by sperm.

In mild cases, hydrosalpinx may not cause noticeable symptoms, but more severe cases may present with lower abdominal pain, difficulty conceiving, and abnormal vaginal discharge.

The causes of hydrosalpinx can vary, but common causes include pelvic inflammatory disease (often due to sexually transmitted infections), endometriosis, and previous abdominal surgeries.

To determine the best course of treatment, doctors usually begin with a detailed medical history and physical exam. They may also recommend imaging tests such as an abdominal ultrasound, hysterosalpingogram (HSG), or laparoscopy. The entire consultation and diagnostic process may take around 2-3 working days.

Untuk mengobati hydrosalpinx, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan tindakan / teknik operasi sebagai berikut:

Operasi untuk mengangkat tuba falopi yang bermasalah

Con: Meskipun laparoskopi memiliki keuntungan berupa sayatan kecil dan pemulihan yang lebih cepat, prosedur ini tetap merupakan operasi yang memiliki risiko, seperti infeksi, perdarahan, atau cedera pada organ sekitar.

Selain itu, pengangkatan tuba falopi bisa mengurangi peluang hamil secara alami, karena sel telur tidak lagi dapat melewati tuba falopi untuk bertemu dengan sperma. Meskipun bayi tabung (IVF) dapat menjadi pilihan, ini memerlukan prosedur tambahan dan biaya yang lebih tinggi.

Lama masa pemulihan: Pasien yang menjalani prosedur laparoskopi untuk salpingectomy biasanya dapat pulang pada hari yang sama atau setelah satu malam di rumah sakit, dengan pemulihan penuh biasanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu.

Selengkapnya

Con: Jika kedua tuba falopi mengalami hydrosalpinx dan diangkat melalui prosedur salpingectomy, pasangan tersebut tidak dapat melakukan pembuahan secara alami. Sebagai alternatif, program bayi tabung menjadi pilihan utama untuk kehamilan.

Selain itu, prosedur salpingectomy juga dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim) setelah operasi.

Lama masa pemulihan: Pasien biasanya membutuhkan rawat inap di rumah sakit selama 1-2 malam setelah menjalani operasi salpingectomy.

Operasi untuk membuka tuba yang tersumbat

Pro: Prosedur ini tidak mengangkat tuba falopi yang bermasalah, melainkan hanya mengiris tuba untuk membuat lubang kecil sebagai jalur keluar cairan. Prosedur ini dikenal sebagai salpingostomy dan dapat dilakukan dengan teknik laparoskopi, serupa dengan salpingectomy. Karena tuba falopi tetap dipertahankan, pasangan masih memiliki peluang untuk hamil secara alami setelah prosedur tersebut.

Selengkapnya

Con: Meskipun tidak mengharuskan pengangkatan tuba falopi, salpingostomy lebih jarang direkomendasikan karena ada kemungkinan cairan dapat terakumulasi kembali, menyebabkan hydrosalpinx muncul lagi. Selain itu, prosedur ini tetap meningkatkan risiko kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).

Lama masa pemulihan: Setelah menjalani prosedur salpingostomy, pasien biasanya memerlukan rawat inap di rumah sakit selama 1-2 malam.

Program bayi tabung atau IVF

Program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) melibatkan pengambilan sel sperma dan sel telur pasangan untuk dipertemukan di luar tubuh wanita. Setelah pembuahan menghasilkan embrio sehat, embrio tersebut akan ditransfer kembali ke dalam rahim wanita untuk berkembang seperti janin normal.

Penelitian menunjukkan bahwa prosedur salpingectomy yang dilakukan sebelum program IVF memberikan hasil yang memuaskan dalam angka keberhasilan.

Selengkapnya

Pada beberapa kasus, jika hydrosalpinx tidak memungkinkan untuk dioperasi, dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk langsung menjalani program bayi tabung. Namun, jika hydrosalpinx tidak dioperasi sebelum program IVF, dapat menimbulkan risiko gangguan kehamilan, seperti gagalnya embrio melekat (implantasi) ke dinding rahim akibat cairan hydrosalpinx yang merembes atau terjadinya keguguran dini.

Program IVF biasanya memakan waktu total sekitar 3-4 minggu. Meskipun demikian, pasien tidak selalu perlu menginap di rumah sakit selama proses IVF. Pasien biasanya dapat pulang terlebih dahulu ke Indonesia dan akan diminta datang kembali sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter.

Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter kandungan.

//
Tim Opsi Medis! Wisata medis terbaik di Malaysia yang siap membantu Anda sepanjang jalan.
Halo kak, bisa kami bantu?