Meningocele adalah jenis kelainan bawaan pada tulang belakang dan saraf tulang belakang yang disebut spina bifida. Kelainan ini terjadi karena tabung saraf janin (neural tube) yang merupakan cikal bakal tulang belakang dan saraf tulang belakang tidak menutup dengan sempurna saat berada dalam kandungan.
Spina bifida terdiri dari tiga jenis dengan tingkat keparahan yang berbeda:
- Spina bifida occulta adalah jenis yang paling ringan dan tidak menimbulkan gejala serius.
- Meningocele adalah jenis yang lebih berat, di mana terbentuk tonjolan berisi cairan dan selaput meninges yang mencuat keluar dari celah di tulang belakang.
- Myelomeningocele adalah jenis yang paling parah, di mana jaringan saraf tulang belakang juga ikut mencuat keluar melalui celah abnormal tersebut.
Meningocele merupakan kondisi serius yang memerlukan pembedahan segera.
Jika tidak ditangani, meningocele dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan saraf, kelumpuhan, kehilangan sensasi pada anggota tubuh, gangguan buang air, infeksi sistem saraf, penumpukan cairan dalam otak (hidrosefalus), dan gangguan pertumbuhan. Operasi yang segera dapat mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi tersebut.
Untuk mengobati meningokel, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan tindakan / teknik operasi sebagai berikut:
Operasi perbaikan meningocele
Pada operasi perbaikan meningocele, dokter akan membuat irisan pada tonjolan di punggung pasien, mengeluarkan sebagian cairan dari tonjolan tersebut, dan memasukkan kembali jaringan yang mencuat ke tempat seharusnya di dalam tulang belakang.
Setelah itu, dokter akan menutup celah dengan otot untuk mencegah meningocele timbul kembali. Pada kasus myelomeningocele, dokter juga mungkin memasang shunt (selang) di otak untuk mencegah hidrosefalus.
Pro: Operasi adalah solusi utama untuk mengatasi meningocele. Meskipun obat-obatan dapat membantu mencegah infeksi, mereka tidak bisa memperbaiki kerusakan struktural yang sudah terjadi pada tulang belakang.
Operasi yang dilakukan dengan segera dapat mencegah komplikasi serius seperti kelumpuhan pada anak, gangguan belajar, gangguan pertumbuhan, cacat tulang (seperti skoliosis), infeksi selaput otak (meningitis), serta gangguan buang air besar atau air kecil.
Selengkapnya
Con: Seperti halnya operasi pada umumnya, operasi perbaikan meningocele memiliki risiko perdarahan, infeksi, dan reaksi alergi terhadap obat bius. Meskipun operasi ini dapat mencegah perburukan kondisi, kerusakan saraf yang sudah terjadi umumnya sulit untuk diperbaiki (terutama pada kasus myelomeningocele).
Beberapa pasien mungkin tetap mengalami kesulitan berjalan, gangguan tumbuh kembang, serta gangguan buang air. Oleh karena itu, pasien akan memerlukan perawatan dan rehabilitasi lebih lanjut setelah operasi.
Lama proses pemulihan: Pasien biasanya dianjurkan untuk rawat inap selama 1-2 minggu setelah operasi perbaikan meningocele, tergantung kondisi masing-masing.
Dokter akan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi dan memonitor kemungkinan akumulasi cairan di otak (hidrosefalus) setelah operasi.
Rawatan paska operasi
Setelah pasien diperbolehkan pulang, dokter akan memberitahukan kapan pasien perlu kembali untuk memonitor keadaannya dan memulai perawatan pasca operasi.
Pro: Perawatan pasca operasi dapat membantu mengurangi komplikasi yang terjadi akibat meningocele. Pasien biasanya akan menjalani fisioterapi dan terapi okupasi untuk belajar menggunakan alat bantu jalan, kursi mandi, atau kursi roda.
Jika ada masalah buang air besar atau kecil akibat gangguan persarafan pada usus dan kandung kemih, dokter dapat memberikan obat-obatan atau melakukan operasi tambahan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Selengkapnya
Con: Fisioterapi dan terapi okupasi umumnya tidak memiliki risiko kesehatan. Namun, jika pasien mengonsumsi obat-obatan secara rutin, beberapa efek samping dapat muncul, yang bervariasi tergantung pada jenis obat yang digunakan.
Lama masa pemulihan: Perawatan pendukung pasca operasi dapat berlangsung hingga beberapa bulan atau bahkan tahun. Frekuensi perawatan biasanya akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia pasien dan membaiknya kondisi mereka.
Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter bedah saraf.