Pengobatan Polip Kolon di Penang

Polip kolon adalah pertumbuhan jaringan berlebih pada dinding dalam usus besar. Polip kolon sering tidak menunjukkan gejala yang khas. Beberapa orang mungkin mengalami keluarnya lendir atau darah saat buang air besar, diare, konstipasi, atau nyeri perut. Namun, sebagian besar penderita polip kolon tidak menunjukkan gejala jelas sehingga sering kali hanya terdeteksi saat kolonoskopi rutin.

Pada pemeriksaan kolonoskopi, dokter menggunakan selang fleksibel yang dilengkapi kamera kecil dan lampu di ujungnya untuk melihat bagian dalam usus besar. Polip kolon biasanya terlihat sebagai tonjolan pada dinding usus besar.

Sebagian orang hanya memiliki satu polip, sementara lainnya memiliki banyak polip dalam usus besar. Ukuran polip bervariasi, mulai dari kecil hingga besar.

Sebagian besar polip kolon adalah pertumbuhan jinak yang tidak berbahaya. Namun, jenis polip tertentu, seperti polip kolon tipe adenomatous, memiliki risiko berkembang menjadi kanker ganas. Oleh karena itu, dokter biasanya menyarankan pengangkatan polip kolon segera setelah ditemukan.

Untuk mengobati polip kolon, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan tindakan / teknik operasi sebagai berikut:

Pengangkatan polip saat kolonoskopi

Pro: Prosedur pengangkatan polip, yang disebut polipektomi, paling sering dilakukan bersamaan dengan kolonoskopi. Salah satu kelebihannya adalah dokter tidak perlu membuat irisan pada perut pasien, karena alat kolonoskop dimasukkan melalui anus.

Dengan alat tersebut, dokter menggunakan kawat khusus untuk mengambil polip. Polipektomi selama kolonoskopi biasanya berlangsung singkat dan tidak menyebabkan rasa nyeri.

Selengkapnya

Con: Polipektomi dengan kolonoskopi tidak cocok untuk mengangkat polip yang berukuran terlalu besar atau dalam jumlah yang sangat banyak. Dalam kasus tersebut, alternatif lain seperti operasi laparoskopi atau bedah reseksi usus mungkin diperlukan.

Lama masa pemulihan: Sebelum kolonoskopi, pasien biasanya disarankan untuk menjalani rawat inap selama satu malam. Namun, setelah prosedur selesai, pasien umumnya dapat meninggalkan rumah sakit pada hari yang sama.

Pengangkatan polip dengan operasi laparoskopi

Pro: Operasi laparoskopi dilakukan dengan memasukkan alat kecil yang dilengkapi kamera dan sumber cahaya melalui sayatan di perut pasien. Dengan alat ini, dokter dapat mendeteksi lokasi polip di usus besar dan mengangkatnya.

Operasi ini biasanya direkomendasikan untuk penderita polip kolon yang memiliki polip berukuran besar atau polip yang sulit dijangkau oleh kolonoskop.

Selengkapnya

Con: Sebagai tindakan pembedahan, operasi laparoskopi memiliki risiko umum seperti perdarahan, infeksi, dan cedera organ. Pada kasus-kasus langka seperti familial adenomatous polyposis (FAP), di mana usus besar dipenuhi ratusan atau ribuan polip, operasi laparoskopi biasanya tidak memungkinkan, sehingga diperlukan reseksi (pemotongan) usus besar.

Lama masa pemulihan: Setelah prosedur laparoskopi, pasien biasanya perlu menjalani rawat inap selama 1-2 malam di rumah sakit untuk pemulihan.

Reseksi usus besar

Pro: Pada prosedur ini, dokter akan memotong dan mengangkat segmen usus besar yang terpengaruh. Panjang segmen yang dipotong akan disesuaikan dengan kondisi polip yang dimiliki.

Tindakan ini biasanya direkomendasikan untuk penderita familial adenomatous polyposis (FAP) yang memiliki banyak polip, serta untuk pasien dengan polip berukuran besar atau polip yang berisiko tinggi berkembang menjadi kanker.

Selengkapnya

Con: Reseksi usus besar adalah pembedahan mayor yang memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan polipektomi melalui operasi laparoskopi.

Beberapa risiko umum pembedahan ini termasuk infeksi, perdarahan, cedera organ, terlepasnya jahitan yang menghubungkan usus besar yang baru dipotong dan dijahit, serta risiko terbentuknya emboli (bekuan darah yang terbawa aliran darah).

Lama masa pemulihan: Setelah menjalani reseksi usus besar, pasien biasanya membutuhkan rawat inap selama 3-4 malam di rumah sakit. Namun, durasi ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi masing-masing pasien.

Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter internis (sub. gastrologi & hepatologi) dan bedah umum (sub. bedah kolorektal).

//
Tim Opsi Medis! Wisata medis terbaik di Malaysia yang siap membantu Anda sepanjang jalan.
Halo kak, bisa kami bantu?