Stroke adalah kondisi yang terjadi akibat gangguan sistem saraf karena tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak secara tiba-tiba, yang dapat berakibat fatal.
Stroke terbagi menjadi dua jenis utama:
- Stroke iskemik, yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah otak, biasanya akibat penumpukan lemak.
- Stroke hemoragik, yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah, sering kali disebabkan oleh hipertensi atau kelainan pembuluh darah.
Kasus stroke lebih umum terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan, dengan risiko yang meningkat seiring bertambahnya usia.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko stroke meliputi:
- Faktor genetik atau riwayat keluarga dengan stroke
- Penyakit jantung atau gangguan irama jantung
- Hipertensi
- Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
- Kolesterol tinggi
- Obesitas
- Diabetes
Menurut survei Kemenkes tahun 2014, stroke merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Selain itu, sekitar 65% pasien stroke mengalami kecacatan.
Stroke bukan penyakit yang dapat sembuh dalam waktu singkat, dan proses pemulihannya membutuhkan kerja sama yang baik antara dokter dan pasien. Banyak pasien memilih menjalani pengobatan lanjutan dengan dokter saraf di Penang karena merasa cocok dengan metode pengobatan yang diberikan di sana.
Untuk mendiagnosa stroke, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan pemeriksaan berikut:
Pemeriksaan Fisik
Untuk mendiagnosis stroke, dokter akan menganalisis riwayat penyakit pasien, melakukan pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan saraf.
Gejala stroke sangat khas, di antaranya:
- Lumpuh atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh
- Bicara pelo atau tidak jelas
- Mulut mencong
Selengkapnya
Pada stroke iskemik, gejala klinis biasanya lebih ringan dan berkembang secara bertahap. Sementara itu, stroke hemoragik cenderung memiliki gejala yang lebih berat, seperti sakit kepala hebat dan penurunan kesadaran secara mendadak.
Pemeriksaan Penunjang
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti EKG atau rekam jantung, laboratorium darah, foto rontgen, CT Scan atau MRI, dan doppler karotis jika dibutuhkan.
Untuk mengobati stroke, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan tindakan / teknik operasi sebagai berikut:
Pembedahan
Stroke merupakan sebuah kegawatdaruratan. Pasien yang baru mengalami serangan stroke harus langsung dibawa ke IGD agar dapat diberikan penanganan yang tepat.
Pasien biasanya akan dirawat dan diberikan obat-obatan.
Selengkapnya
Jika dicurigai ke arah stroke hemoragik dan ada indikasi untuk pembedahan, maka pembedahan harus dilakukan segera untuk menyelamatkan pasien.
Pasien akan ditangani oleh dokter bedah saraf.
Terapi Stroke
Terapi stroke bertujuan untuk menjaga kestabilan pasien serta mencegah atau membatasi kematian sel saraf. Pasien dengan stroke iskemik atau yang membutuhkan terapi pemulihan pasca-stroke dapat berkonsultasi dengan dokter saraf guna menentukan jenis terapi yang paling sesuai.
Rehabilitasi Stroke
Setelah melewati masa gawat darurat, pasien stroke perlu menjalani rehabilitasi. Rehabilitasi ini mencakup:
- Modifikasi diet
- Rehabilitasi komunikasi
- Penilaian psikologis, termasuk skrining depresi
- Program olahraga untuk pemulihan dan fisioterapi
- Evaluasi alat bantu jalan
Selengkapnya
Selain menjalani rehabilitasi, pasien stroke juga harus mengonsumsi obat-obatan secara rutin. Untuk mencegah serangan stroke berulang, pasien perlu menerapkan pola makan sehat, berolahraga secara teratur, serta menghindari merokok dan konsumsi minuman keras.
Pasien stroke yang berobat ke Penang umumnya datang untuk kontrol atau konsultasi pemulihan pasca stroke (rehabilitasi). Jarang ada pasien yang datang dalam kondisi gawat darurat atau dengan penurunan kesadaran.
Untuk keperluan kontrol, pasien biasanya tinggal di Penang selama 3-4 hari. Proses pemulihan stroke memerlukan waktu yang lama, bisa berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Pasien harus rutin mengonsumsi obat-obatan serta menjalani terapi fisik. Biasanya, setelah konsultasi dengan dokter di Penang, rehabilitasi akan dilanjutkan di Indonesia.
Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter saraf dan dokter bedah saraf.