Varikokel adalah pelebaran pembuluh darah vena di dalam kantung zakar (skrotum) pria.
Pembuluh darah manusia dibedakan menjadi:
- Arteri yang mengantar darah dari jantung ke bagian tubuh lain.
- Vena yang mengantarkan darah kembali ke jantung.
Pada kasus varikokel, vena di dalam skrotum mengalami gangguan katup, sehingga darah tidak dapat mengalir kembali ke arah jantung. Darah yang terus menumpuk di dalam vena menyebabkan vena tersebut melebar. Proses ini mirip dengan terbentuknya varises di tungkai.
Varikokel umumnya tidak menimbulkan gejala yang mengganggu. Namun, varikokel dapat tampak sebagai pembesaran salah satu buah pelir (testis) atau timbulnya urat-urat seperti cacing pada buah pelir. Selain itu, varikokel juga dapat menyebabkan nyeri di testis dan gangguan kesuburan.
Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan varikokel. Penanganan utama varikokel adalah dengan pembedahan, namun tidak semua kasus varikokel memerlukan pembedahan. Varikokel yang tidak menimbulkan masalah biasanya tidak membutuhkan pembedahan.
Indikasi pembedahan adalah varikokel yang terus menimbulkan nyeri, yang menyebabkan atrofi (penyusutan) testis, dan yang mengganggu kondisi sperma.
Untuk mengobati varikokel, dokter di Penang, Malaysia biasanya melakukan tindakan / teknik operasi sebagai berikut:
Bedah terbuka
Pro: Pembedahan terbuka saat ini dapat difasilitasi dengan bantuan USG-Doppler atau mikroskop, yang memperjelas lapangan pandang dokter saat melakukan operasi.
Pada kasus varikokel, sayatan biasanya dibuat di area lipatan paha atau di perut. Dokter kemudian memasukkan alat-alat yang diperlukan untuk mengikat vena yang bermasalah dan menghentikan aliran darah ke vena tersebut.
Selengkapnya
Beberapa keuntungan prosedur bedah ini antara lain:
- Ukuran luka operasi yang dihasilkan cukup kecil, meskipun masih lebih besar dari prosedur laparoskopi.
- Waktu sembuh yang relatif singkat, dengan pasien biasanya dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu 1-2 minggu.
- Rasa nyeri pasca operasi yang tidak terlalu berat.
- Peluang meningkatnya jumlah dan kualitas sperma dalam waktu beberapa bulan.
- Peluang kambuhnya varikokel yang lebih rendah bila dibandingkan dengan operasi laparoskopi.
Con: Meskipun memiliki banyak manfaat positif, pembedahan terbuka—baik dengan mikroskop atau tanpa mikroskop—masih memiliki risiko yang perlu dipahami. Risiko-risiko tersebut antara lain:
- Risiko varikokel kambuh kembali.
- Varikokel tidak mengecil atau tidak membaik setelah operasi.
- Terjadi penumpukan cairan di sekitar testis (hidrokel).
- Risiko cedera arteri di sekitar testis.
- Waktu operasi yang lebih lama dibandingkan dengan operasi laparoskopi.
Masa pemulihan: Setelah menjalani operasi terbuka varikokel, pasien biasanya menjalani rawat inap selama satu malam di rumah sakit.
Bedah laparoskopi
Pro: Pada prosedur bedah laparoskopi, sayatan yang dibuat di perut pasien lebih kecil dibandingkan dengan operasi terbuka.
Selengkapnya
Ukuran luka operasi yang lebih kecil tentu memberikan beberapa keunggulan, seperti:
- Bekas luka yang lebih kecil.
- Waktu operasi yang lebih singkat, dibandingkan dengan operasi terbuka yang memerlukan waktu lebih lama.
- Penyembuhan pasca operasi yang lebih cepat.
- Rasa nyeri pasca operasi yang lebih ringan.
Con: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meskipun bedah laparoskopi efektif untuk mengatasi varikokel, masih terdapat beberapa risiko yang mirip dengan operasi terbuka, yaitu:
- Risiko varikokel muncul kembali.
- Risiko varikokel tidak mengecil atau tidak membaik setelah operasi.
- Terjadi penumpukan cairan di sekitar testis (hidrokel).
- Risiko cedera arteri di sekitar testis.
Setelah menjalani operasi varikokel dengan teknik laparoskopi, pasien biasanya perlu menjalani rawat inap selama satu malam di rumah sakit.
Untuk mendapatkan diagnosis, pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter urologi.