Pengobatan Kanker Payudara di Penang

Kanker payudara terjadi ketika sel-sel ganas di payudara membelah dan berkembang biak secara tidak terkendali. Hasil dari pertumbuhan abnormal ini sering kali teraba sebagai benjolan di payudara dan disertai dengan gejala lain seperti:

• Perubahan kulit payudara
• Keluarnya cairan dari puting
• Munculnya benjolan di ketiak
• Tertariknya puting ke dalam

Tidak semua benjolan di payudara merupakan kanker ganas. Beberapa benjolan dapat disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jinak yang tidak berbahaya. Untuk memastikan pengobatan yang tepat, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti USG payudara, mammografi, biopsi, CT-scan, atau PET-scan, tergantung kebutuhan.

Metode pengobatan kanker payudara dapat bervariasi antar pasien. Pengobatan yang tepat akan tergantung pada jenis sel kanker, posisi tumor, ukuran kanker, stadium kanker, luas penyebarannya, dan kondisi kesehatan pasien. Berikut adalah pengobatan kanker payudara yang umum dilakukan:

1. Lumpektomi
   Lumpektomi adalah pembedahan untuk mengangkat benjolan kanker atau sebagian kecil payudara. Tidak seluruh jaringan payudara diangkat, hanya benjolan dan area sekitar yang terinfeksi.

   • Pro: Penurunan kualitas hidup lebih ringan karena tidak mengangkat seluruh payudara. Lumpektomi yang disertai radioterapi memiliki tingkat keberhasilan yang setara dengan mastektomi pada kanker stadium awal.
   • Cons: Tidak efektif untuk kanker stadium lanjut atau yang sudah menyebar. Risiko operasi seperti infeksi dan perdarahan tetap ada.
   • Lama pemulihan: Pasien biasanya membutuhkan rawat inap 1-2 malam, tergantung kondisi masing-masing.

2. Mastektomi
   Mastektomi adalah pengangkatan seluruh jaringan payudara. Jika kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening, operasi ini juga meliputi pengangkatan kelenjar getah bening di ketiak.

   • Pro: Lebih efektif untuk kanker yang telah menyebar ke jaringan sekitar. Mengangkat seluruh jaringan payudara mengurangi kemungkinan kembalinya kanker.
   • Cons: Meningkatkan perubahan kualitas hidup karena hilangnya payudara, mempengaruhi penampilan dan kondisi psikologis pasien. Namun, prosedur rekonstruksi payudara bisa dilakukan. Risiko infeksi dan perdarahan tetap ada.
   • Lama pemulihan: Pasien membutuhkan rawat inap 3-5 malam, tergantung kondisi.

3. Kemoterapi
   Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker. Obat diberikan melalui pembuluh darah atau oral, tergantung kondisi kanker.

   • Pro: Dapat dilakukan setelah operasi untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tersisa, atau sebelum operasi untuk mengecilkan kanker dan mempermudah pembedahan.
   • Cons: Efek samping seperti penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, rasa lemah, rontoknya rambut, mual, dan peningkatan risiko infeksi.
   • Lama pemulihan: Kemoterapi dilakukan setiap 2-4 minggu hingga 8 kali, tergantung kondisi pasien.

4. Radioterapi
   Radioterapi menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Jenis radioterapi akan dipilih berdasarkan kondisi pasien.

   • Pro: Dapat dilakukan setelah operasi atau kemoterapi untuk memastikan sel kanker yang tersisa dihancurkan. Prosedur ini tidak invasif dan cepat.
   • Cons: Efek samping seperti iritasi kulit, rasa lelah, dan pembengkakan pada area payudara.
   • Lama pemulihan: Radioterapi dilakukan 3-5 kali seminggu selama 3-5 minggu, tergantung kondisi kanker pasien.